Dalam kehidupan sehari hari kita bisa menemukan berbagai konflik terjadi dengan beragam latarbelakang. Ya, sebagaimana hukum sebab-akibat yang biasanya melandasi terjadinya setiap kejadian, konflik yang ada saat inipun pasti juga merupakan akibat dari apa yang telah terjadi sebelumnya.
Misalnya konflik yang terjadi antar golongan pada suatu daerah, pastinya tidak lepas dari masa lalu dua golongan yang bertikai tersebut. Sejarah yang teradi di masa lalu biasanya menjadi buah pembicaraan dan pembahasan hangat yang selalu menjadi topic utama dalam dua golongan. Orangtua seakan wajib menceritakan apa yang menjadi penyebab mengepa mereka tetap bertikai dengan pihak lainnya. Dan ini mereka turunkan kepada anak, cucu dan keturunan selanjutnya.
Bisa dibayangkan jika hal ini terus teradi dalam belasan, puluhan atau bahkan ratusan tahun. Hidup hanya dipenuhi dendam, seakan tidak ada kebaikan yang ada pada lawan, rasa kebencian pun ditanamkan terus, tanpa peduli berapa banyak jiwa dan harta yang akan dikorbankan.
Karena itu menjadi menarik untuk menyajikan sebuah sejarah pada lingkup tertentu dengan apa adannya, tanpa manipulasi. Dengan penelitian yang mendalam, menelusuri berbagai data yang ada tidak mungkin sebuah kebenaran akan terkuak. Saat itulah kita bisa menyikapinya dengan lebih bijak untuk terciptanya perdamaian kedua belah pihak.
Jika tidak, maka keadaan yang terus berada dalam konflik akan terus berlangsung. Mereka yang menjadi pelaku di dalamnya sehingga tidak sadar jika apa yang serig mereka ucapkan adalah benih kebencian untuk menjatuhkan, menghinakan, bahkan membantai kelompok lawannya tanpa rasa bersalah.
Inilah fungsi perlunya terus ditelusuri sejarah pada suatu daerah, bahkan Negara. Hingga apa yang tertulis memang menjadi suatu yang benar adanya,sesuai dengan apa yang terjadi saat itu.
Sumber: iwanwahyudi.net
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H