Lihat ke Halaman Asli

Pahlawan Perintis Kemerdekaan di Bidang Pendidikan Sudah Mulai Dilupakan

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PENDAHULUAN Para Tokoh Pahlawan Di Bidang Pendidikan Masa Pentis Kemerdekaan, yang telah berjasa dalam upaya mencerdaskan dan membangun Sosial Budaya Bangsa yang saat ini sudah mulai dilupakan. Hal tersebut tidak boleh dan tidak pantas terjadi, marilah kita selalu mengenang jasa-jasa para pahlawan pendidikan tersebut. Mungkin dulu karena berbagai alasan politik mereka telah mulai tenggelam dimakan masa. KOLEKSI PRIBADI DOKUMEN PERKEMBANGAN PENDIDIKAN DI INDONESIA Untuk membangkitkan kembali kenangan tersebut, saya telah berusaha mengumpulkan koleksi buku , dan dokumen serta foto lama terkait dengan perkembangan pendidikan Nasional Indonesia sebelum Proklamsi Kemerdekaan  , beberapa informasi adan ditampilkan dibawah ini . 1.  Dua Buku lama yang  langka yaitu : 1)   Majallah Budaja Djaja 30 Desember 1970,terbitan PT Gramedia Jakarta dengan redaksi Ajip Rosidi . artikelkarangan Abdurrachman Surjomihardjo "TAMAN SISWA DI DALAM ARSIP-ARSIP HINDIA BELANDA" halaman 727-743. Bebrapa cuplikan yang menarik sebagai berikut (1)  " Ordonansi izin Mengajar Guru-Guru sekolah Liar" (hal.729) " Dengan suratnja ttg. 13 Djuni 1932. Direktur Pengadjaran (B.J.O Schrieke) mengusulkan agar guru2 sekolah2 Liar diharuskan memiliki idzin mengadjar. Rentjana ordonansi jang telah diadjukan kepada Volksraad ternjata telah mendapat amandemen. Ordonasi itu ternjata menimbulkan reakksi perlawanan dikalangan Indonesia, jang dipimpin oleh Ki Hadjar Dewantara*ill 001. Pemimpin Persatuan Perguruan Taman Siswa."(ejaan lama sesuai dengan alsinya-pen) *ill 001 (2)  Pandangan Pejabat Hindia belanda Terhadap Taman Siswa (Hal 731) a. " Latar belakang historis pandangan pedjabat2 Hindia Belanda itu terhadap sekolah2 Partikelir Indonesia bermula sedjak Residen Semarang J.H.Nieuwenhuis melaporkan,bahwa pada bulan Maret 1921 didalam sebuah rapat anggauta Sareka Islam Semarang.. agar didirikan .Sekolah bagi anak2 anggauta S.I. Sekolah itu dibuka pada tanggal 21 Djuni 1921 dengan murid pertamanja berdjumlah 50 orang. Tan Malaka*ill 002, disebutkan sebagai pemimpin sekolah itu..."

*ill 002 "Dalam surat itu Residen Nieuwenhuis meminta perhatian berhubung dengan adanja berita di dlaam surat kabar De Express,tertanggal 8 Pebruari 1922, dimana dimuat berita bahwa akan dibuka sebuah sekolah guru untuk mendidik guru2 rakjat dengan R.M. Suwardi Surjadiningrat*ill 003, sebagai pendiri dan pemimpin pedagogis.Disebutkan djuga, bahwa R.M. Suwardi Surjaningrat ,ber-sama2 E.F.E. Douwes Dekker dan Tjipto AMangunkusumo merupakan redaksi surat kabar tersebut dan pernah diextinir"karena pelanggaran pers jang bersifat jauh"

*ill 003 2) Interaksi Sosial Budaya Dalam Arena pendidikan Taman Siswa karangan  KI SOERATMAN (Buku Hasil seminar Adat istiadat,terbitan Dirjen Kewbudayaan Dep.Dik,Bud ,1983, hal 1-7), beberapa cuplikan sebagai berikut: (1)"Secara formal dan melihat fungsinya, maka pada umumnya masyarakat menilai Taman Siswa sebagai suatu sekolah atau lebih jauh sebagai suatu Lembaga pendidikan. Hal demikian tidak terlalu keliru, tetapi pada hakekatnya Taman siswa adalah Lembaga Perjuangan Kebudayaan dan Pembangunan masyarakt yang mengunakan pendidikan.."(hal 1). Lihatlah beberapa foto lama Perguruan Taman siswa sbelum proklamasi Kemerdekaan ,masa Hindia Belanda di Sabang *ill 004, Tarakan *ill 005 dan Batavia(Jakarta)*ill 006. (koleksi pribadi penulis)

*ill 004

*ill 005

*ill 006 (2) " Dalam memberikan definisi tentang pendidikan Ki Hadjar Dewantara merumuskan bahwa 'Pendidikan adalahusaha kebudayaan yang bermaksud memberi bimbingan dalam hidup tumbuhnya jiwa-raga anak didik, agar dalam garis-garis kodrat pribadinya serta pengaruh-pengaruh lingkungannya, mendapat kemajuan hidup lahir batin ' (hal 1) Lihat foto pahlawan perintis pendidikan lainnya Boedi Oetoma *ill 007 dan foto koleski penulis Sekolah Boedi Oetomo alias 'BUDUT' di Batavia(jakarta) *ill 008 , yang slalu diperingati setiap tahun agat tidak dilupakan.

*ill 007

*ill 008 (3) " Pendidikan merupakan suatu proses yang terus menerus, yaitu proses pembudayaan diri manusia dari sifat-sifat kodratinya menuju kearah terwujudnya kwalitas manusia yang berbudaya. Manusia seperti ini adalah manusia yang merdeka jiwa raga, berkembang secara berimbang 9cipta, rasa dan karsanya), meiliki tanggung jawab terhadap dirinya 9individual0 ,terhadap kehidupan bersama (sosial-nasional dan terhadap Tuhan Seru Semesta Alam (religius) KESIMPULAN Setelah membaca dan melihat beberapa illustrasi koleksi penulis, tentunya kita makin sadar bahwa secara tertulis  dan tersirat seluruh ilmuan Indonesia sudah memahami penting suatu pendidikan,termaksud konsep-konsepnya, tetapi yang menjadi tanda tanya bagaimana sosialisasinya, apakah seluruh rakyat Indonesia setelah 65 tahun mewrdeka sudah memahaminya ? Apakah penerapannya sudah merata diseluruh Indonesia? opini penulis belum !!!! belum !!! ditutama dilingkungan ,manusia-manusia yang nan jauh dimata Ibu Kota seperti para suku Dani dilembah Baliem dan beberap suku yang masih tertinggal, memang sudah menteri khusus untuk menangani kawasan yang masih tertinggal, pak Menteri apakah stafnya sudah mensosialisaikan dan menerapkan konsep pendidikan pahlawan Pendidikan kita Ki Hajar Dewantara, mohon di evaluasi dan diupayakan peningkatan penerapan agar citra bangsa Kita dapat dinilai Tinggi oleh Bangsa-bangsa lain didunia ini. Selesai@hak cipta Dr Iwan Suwandy,MHA 2010



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline