Lihat ke Halaman Asli

Iwan Sumantri

Seorang Guru Matematika Di SMPN 3 Cibadak Kab.Sukabumi

Astaghfirullah …..Ada apa dengan mimpiku?

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1344800078392811939

Memasuki hari-hari terakhir di bulan suci Ramadhan aku terbangun di tengah malam. Subhanallah,  air mataku masih mengalir dengan derasnya tak mau surut, entah kenapa?

[caption id="attachment_199834" align="alignleft" width="300" caption="Ilustrasi Shalat Malam (Foto.Google.com)"][/caption]

Aku ambil air wudhu dan di lanjutkan dengan melaksanakan shalat malam. Subhanallah……aku ternyata masih hidup dan masih bisa bernafas. Padahal barusan aku sudah meninggal…..ya……baru saja aku mimpi jasadku meninggal …..layaknya seorang yang meninggal, jasad jenazahku di kerumuni sanak keluarga. Isteriku dan dua putraku menangis tak henti-hentinya. Mereka menangis atas kepergianku. Murid-muridku, rekan sekerja, para tetangga dan saudara-saudaraku semua terharu dan menangisi jasadku. Aku hanya melihat tanpa bisa berbuat…..hanya menyaksikan dari kejauhan. Terasa berat dan tak percaya bahwa itu jasad jenazahku.

Seperti hal nya orang yang meninggal, jasad jenazahku di mandikan, di kafani, di shalatkan, di bacakan surat Yasin dan dimakamkan.  Aku hanya bisa menyaksikan dari kejauhan tanpa bisa berbuat apa-apa. Aku melihat isteriku histeris menangis dan kedua putraku terus menangis tak hentinya. Aku melihat banyak sekali orang melayat jasad jenazahku. Sebagaimana biasa kalau orang meninggal, tak langsung jenazahnya dimakamkan, menunggu keluarga, orang tua dan saudara-saudara dekatnya. Begitupun dengan jenazahku.

Satu persatu orang terdekat, seperti kedua orang tua, kakak-kakaku, adik-adikku berdatangan untuk melayat. Aku hanya bisa diam, membisu seperti orang terkena hiptonis tak berdaya hanya keinginan hati dan kemauan saja yang bergejolak dalam diri, kenapa aku meninggal?

Siangnya jasad jenazahku di bawa ke Mesjid oleh keluarga dan para tetanggaku untuk di shalatkan di Mesjid. Sekali lagi aku hanya bisa melihat tanpa bisa berbuat apa-apa. Setelah dishalatkan, mereka membawa jasad jenazahku ke tempat pemakaman. Tak lama jenasahku sudah berada di tempat pemakaman yang tak terlalu jauh dari tempat tinggalku. Aku terheran dan bertanya kenapa aku meninggal?

Jasad jenazahku sebelum di masukkan ke liang lahat, dikumandangkan adzan dan komat. Baru setelah itu jasad jenasahku dimasukkan ke liang lahat. Kemudian di tutup dan di timbun tanah. Lagi-lagi aku hanya bisa melihat dan seraya berpikir kenapa jasadku di timbun dengan tanah.

Subhanallah….setelah di bacakan talkin dan doa……suasana terasa sepi dan hening. Tak begitu lama, ada suara menggema menghampiruku tepat di kedua telingaku……Manrobuka……..3x . Aku kaget……..dan tak bisa bisa menjawab itu pertanyaan. Aku heran, bibir dan lidah ini terasa berat dan terkunci rapat untuk menjawabnya. Ya…….rapat dan tak bisa berbuat apa-apa……aku menangis….menangis…menangis…..dan akhirnya aku Terbangun dari tidurku. Aku terus menangis…..mimpiku terasa nyata. Aku barusan sudah meninggal dan tak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan di alam kubur. Astagfirullah –azhiim 3x.

Subhaanallaahi….Allahu akbar…ternyata aku telah bermimpi bagaimana aku meninggal. Subhaanallah ..benar-benar terasa nyata seperti halnya orang meninggal. Airmataku terus mengalir dan menangis tak henti-hentinya…….akhirnya aku ambil air wudhu dan melaksanakan shalat malam di lanjutkan dengan berdoa:

Ya Allah, dengan mimpi di bulan suci Ramadhan ini,

Engkau telah mengingatkanku, bahwa maut itu akan datang menjemputku kapan saja waktunya

Ya Allah, Engkau telah mengingatkan ku, bahwa di alam kubur nanti akan ada pertanyaan buat umatmu

Ya, Allah mudahkan aku menjawab semua pertanyaan-MU

Aku, tak bisa menjawab semua pertanyaan-MU…..

Karen aku banyak dosa dan khilaf

Aku lalai akan perintah-Mu

Disisa umurku, berikan petunjuk-MU,

Berikan Rahman- Rahim-MU buat aku, buat keluarga, buat saudara-saudaraku

Di bulan yang Agung dan suci ini

Berikan Rahmat-MU, Ampunan-MU dan jauhkan api neraka-Mu dariku, keluargaku dan saudara-saudaraku

Jadikan aku umat yang selalu bersyukur atas Nikmat-Mu…Ya Rabb

Jadikan aku umat yang selalu mengingat-Mu di setiap detak napasku…Ya Rabb

Aku malu dengan teguran-MU lewat Mimpi-ku

Tunjukkan aku jalan yang Kau ridhoi dan memberikan keselamatan dunia dan akherat-MU

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Demikian, mimpiku yang baru aku alami seumur hidupku. Mudah-mudahan ini membawa berkah dan menambah rasa ketaqwaanku pada Sang Kholik….

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline