SELASA malam, 23 Juli 2018. Hall pertemuan di Griya Agung, Palembang, diisi meja bundar dengan masing-masing kursi penuh ditempati peserta pertemuan internasional membahas cagar biosfir dunia ke 30, didukung Unesco.
Kegiatan ini bertajuk keren: International Cordinating Council (ICC) of the Man and Biosphere Program (MAB). Dua puluh sembilan kali kegiatan sejenis selalu diadakan di Paris, London. Momen ke-30 ini diadakan di Palembang, Indonesia. Dirjen Unesco tampak hadir. Dua menteri lingkungan hidup, Zimbabwe dan Mozambik ikutan. Hampir seratus negara mengirimkan perwakilan.
Jamuan makan malam oleh Gubernur Alex Noerdin terasa hangat. Senyum dan tawa tampak di wajah para hidirin.
" I see trees of green... red roses too
I see them bloom... for me and you
And I think to myself... what a wonderful world ..."
Penggalan dari lirik lagu What a Wonderful World itu mengalun. Suara berat Alex Noerdin diiringi orgen tunggal. Hadirin bertepuk tangan. Tidak berlebihan ada peserta nyeletuk, "Louis Amstrong from Palembang." Suara Alex mengingatkan saya kepada Almarhum Bill Saragih, jazzy, menyanyikan lagu sama. Tepuk tangan meriah pecah.
Esok paginya di Hotel Novotel, Palembang, tempat kegiatan pertemuan internasional itu dipusatkan, di sebagian ballroom sudah tampak beragam stand pameran. Salah satu both kawasan Berbak-Sembilang, dua lokasi cagar biofir dinomasikan akan di- endorse oleh Unesco. Lokasinya sekitar 140 ribu hektar berada di kawasan propinsi Jambi dan 240 ribu-an di Sumatera Selatan.
Cagar biosfir ini selain menjadi habitat Harimau Sumatera, rutin menjadi persinggahan Burung Migran dari belahan bumi utara menuju selatan, dan sebaliknya. Bagi pelancong dengan perhatian khusus, menyimak puluhan ribu burung terbang puluhan ribuan kilometer itu pastilah menjadi pengalaman tersendiri.
Ketika memukul gong membuka acara di kemarin pagi, kembali sambutan meriah mengiringi pagi cerah di Palembang.
"Wow, wonderful governor."
"Wonderful governor."
Menteri lingkungan hidup Zimbabwe mengomentari. Peserta lain pun mengamini. Wajah Alex Noerdin saya simak cerah. Siang harinya ketika saya bertemu di Griya Agung, kembali ia menegaskan, "Event-event internasional telah mengundang banyak pengunjung ke Palembang. Palembang kian dikenal."