Pertengahan Ramadan lalu di kota Palembang. Matahari jelang tengah hari. Terik. Di sebuah halaman rumah warga tampak tenda ukuran empat langkah dewasa. Sebuah meja kecil penerima tamu, empat orang pekerja di lantai beralas terpal plastik, tampak pria menjahit telapak sandal, di sebelahnya menjahit telapak sepatu. Seorang lagi sibuk menambal wajan, panci, menggunakan semacam stiker timah.
Beberapa warga tampak mengantri. Mereka ada membawa panci, juga wajan bocor. Beberapa lain tampak memarkir motor. Salah satu membawa sekantung plastik. Setelah mendaftar, dapat nomor urut antrian servis, seorang petugas di bangku lipat mencatat keluhan produk dibawa.
"Untuk sepatu satu keluarga hanya bisa dua pasang Bu."
"O tak bisa semuanya?" tanya Ibu Endang, baru datang.
"Kasihan warga lain banyak juga sandal sepatunya diperbaiki."
Begitulah dialog siang di tenda lipat di lokasi Relawan Servis Bergerak Cagub Dodi-Giri di Pilkada Sumatera Selatan.
Warga pengguna jasa servis didata diberi nomor antrian, ibarat datang ke klinik kesehatan. Rupanya, perihal administrasi ini dilakukan bukanlah untuk mendata KTP, bagi kepentingan Pilkada akan tetapi faktor pernah kejadian panci warga ada terbawa oleh lainnya, begitupun sepatu ada tertukar. "Maka untuk menghindari salah alamat penyerahan barang usai diservis, kami buat nomor antrian," kata Alesandro, inisiator kegiatan unik itu.
Ide melakukan pelayanan servis sepatu, sandal dan panci itu didapat setelah sebelumnya para relawan melakukan kegiatan bersih-bersih masjid di Sumsel. Mereka membersihkan toilet, termasuk mencat ulang dinding tempat wudhu, mengganti keran air rusak.
"Akan tetapi di lapangan karena kami membawa mobil berstiker calon gubernur, ada saja timbul penolakan," ujar Ales.
Maka ketika sedang berada di Pasar 26 Ilir Palembang, ia menyimak di emperan pasar, banyak ibu-ibu membawa panci atau wajan, periuk, bocor hendak ditambal. Beberapa anak kecil menawarkan jasa semir dan sol sandal serta sepatu selalu mendapatkan costumer. Maka terbetik di benak Alesandro, dikemas pelayanan melakukan kegiatan pelayanan servis bergerak memperbaiki produk tadi dan bisa dilakukan bagi kepentingan sosialisasi program Pilkada.
"Lebih dari itu, dapat juga sebagai pintu masuk, berguna untuk kata pembuka bagi kami. Datang melakukan servis, berikutnya kalau warga senang, menerima, kami menawarkan jika di lingkungan mereka bila dibutuhkan bersih-bersih masjid, tim kami serta-merta siap melakukan," tutur Alesandro.