Lihat ke Halaman Asli

Narliswandi Piliang

TERVERIFIKASI

Traveller, Content Director, Citizen Reporter, Bloger, Private Investigator

Gerimis Subuh Dodi Dua Tahun Bisa

Diperbarui: 23 Mei 2018   04:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

WAKTU Imsak baru saja berlalu di Ramadan hari ketiga 2018. Jelang  Subuh di  Lubuk Linggau, Sumatera Selatan. Di jalan Yos Sudarso, tampak satu  dua orang  berjalan di kejauhan  di antara deretan ruko di sepanjang mata memandang. Ketika hendak berbelok menuju  Jl. Kelabat, gerimis turun. Di halaman masjid Al Hidayah, beberapa jamaah tampak masuk. Mereka berpayung.

Saya menerabas  masuk halaman masjid ditingkah gerimis menghantar hujan. Tak lama, seorang ibu tua basah-basah tersenyum. Ia buru-buru memasuki masjid. 

"Mana Pak Dodi?"

"Kita sedang menunggu," jawab seorang bapak. Beberapa jamaah dalam penantian di beranda.

Sosok ditunggu,  Dodi Reza Alex Noerdin, Bupati Musi Banyuasin (Muba), Presiden klub sepakbola Sriwijaya FC. Ia  kini mencalonkan diri menjadi  gubernur Sumatera Selatan.

Rintik hujan  bertambah.

Tak lama, seorang pria separuh baya berbadan tegap berbaju hijau muda turun dari mobil hitam. Ia tersenyum, tanpa memperhatikan hujan, melangkah cepat ke dalam masjid. Jamaah menyalami.  Saya pun turut berjabat tangan. Salamannya erat.

'Selamat datang Pak Dodi,"  seorang bapak tua takzim. Bapak pengurus  masjid.

"Allahu akbar, Allahu akbar."

Azan Subuh dikumandangkan muazin.

Saf jamaah perempuan di bagian belakang penuh. Di depan barisan pria, masih tersisa ruang sebaris. Ibadah subuh ditingkah hujan tetesannya mengikuti irama jantung.  Doa Qunut dipanjatkan :

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline