Lihat ke Halaman Asli

Iwan Nugroho

TERVERIFIKASI

Ingin berbagi manfaat

Menikmati Wisata Edukasi Susur Sungai Bajulmati, Malang Selatan

Diperbarui: 27 Desember 2022   20:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Susur sungai Bajulmati/dok pribadi

".....ketika melawan arus, kita dapat menemukan mata air. Tapi, ketika ikuti arus, kita pasti menemukan pantai"

Bagi wisatawan di Jawa Timur khususnya, nama Bajulmati atau Jalur Lintas Selatan (JLS) sudah tidak asing lagi.  Bajulmati adalah lokasi wisata pantai selatan di kabupaten Malang, yang kini aksesnya semakin terbuka dengan akses JLS.   JLS mulai populer dengan selesainya jembatan Bajulmati tahun 2005.  Kini pantai-pantai baru di sepanjang JLS juga berkembang untuk memanjakan wisatawan. Lihat tulisan penulis sebelumnya (1, 2, 3

Rute susur sungai Bajulmati, Start dari anak sungai (garus hitam) hingga Finish di muara (pantai Ungapan)/dok pribadi

Berangkat dari anak sungai/dok pribadi

Susur di anak sungai /dok pribadi

Namun, sesungguhnya wilayah JLS tidak hanya menyajikan wisata berbasis pantai.  Kini juga ada wisata susur sungai Bajulmati.  Rute susur sungai dimulai dari anak sungai di sekitar desa Sidodadi atau Gajahrejo, kecamatan Gedangan, kabupaten Malang, dan berakhir di muara sungai Bajulmati dekat pantai Ungapan. 

Anak sungai itu oleh penduduk dinamai Sungai Bangkong, peminat wisata menyebutnya dengan "Amazone" karena rutenya dipadati dengan vegetasi mangrove. Anak sungai itu kemudian bertemu dengan sungai Bajulmati.  Susur sungai menempuh jarak 2 hingga 3 km menggunakan perahu dayung  atau motor.

Pondok pak Izar, dusun Tegalsari, desa Sidodadi; tempat edukasi konservasi/dok pribadi

Aktivitas susur sungai dijalankan oleh penduduk desa, dengan kemampuan pemanduan dan interpretasi yang baik. Sepanjang perjalanan, wisatawan akan memperoleh penjelasan tentang konservasi sungai dan mangrove, edukasi budidaya mangrove, dan sejarah Bajulmati. 

Vegetasi mangrove sekitar anak sungai/dok pribadi

Pemandangan susur sungai ini sangat indah dan sangat alami.  Lebar sungai Bajulmati mencapai 30 m, menampakkan tebing sungai yang hijau oleh vegetasi mangrove, sementara lainnya tebing tanah terbuka yang rawan longsor karena tidak terlindungi oleh mangrove.  

Disinilah, wisatawan diajak terlibat menanam mangrove.  Menjelang akhir rute, perahu melewati bawah jembatan Bajulmati yang ikonik itu.  Pemandu siap membantu pengambilan foto dengan latar bangunan jembatan.

Susur sungai Bajulmati/dok pribadi

Susur sungai Bajulmati/dok pribadi

Edukasi tanaman mangrove oleh pak Izar/dok pribadi

Wisatawan tidak perlu kuatir, pengelola mengutamakan keselamatan dengan mewajibkan pelampung, dengan pemandu perahu yang berpengalaman.   Kalaupun aliran sungai Bajulmati lumayan terasa, namun tidak nampak arus yang bergelombang, sehingga mempengaruhi laju perahu.  Wisatawan masih dapat memainkan dayung dengan santai.  Secara umum aliran sungai Bajulmati sangat nyaman untuk berperahu, dan ini bisa cocok untuk berlatih lomba dayung, atau event dayung.

Dataran estuari Ungapan, di muara sungai Bajulmati/dok pribadi

Susur sungai berakhir di muara sungai dekat pantai Ungapan.  Penulis beberapa kali kesini baru menyadari adanya hamparan sedimen yang membentuk dataran estuari yang membatasi sungai dan laut.  Kiranya dataran ini yang mampu menahan dan menstabilkan arus sungai Bajulmati.  Wisatawan turun dari perahu disini, dan dapat menuju ke ke warung sekitar untuk membersihkan diri (mandi), ke musholla atau menikmati makan minum.   

Manfaat Konservasi Susur Sungai

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline