We waste time looking for the perfect lover, instead of creating the perfect love. Tom Robbins
Cinta dan kecewa bagaikan dua sisi uang. Saat cinta menemukan tujuannya, menerima segala konsekuensinya, maka terbentuklah kesepahaman kehidupan. Namun saat perasaan cinta itu membawa hanya keinginan sepihak, hanya memenuhi emosi semata, maka berujung konflik, kecewa dan luka hasilnya.
Antara cinta dan kecewa itu manusiawi. Kalaupun cinta tidak menemukan jalannya, waktu akan menyelesaikannya, menjadi memori bagi anak-anak manusia. Namun cinta juga tidak begitu saja ada, ia harus diperjuangkan, terkadang ada kecewa juga, dengan emosi, memberi dan pengorbanan. Kematangan anak-anak manusia memahami cinta, akan menguatkan, membangun kehidupan.
Kilas cinta dan rasa kecewa itu mengalir di depan mata melalui tayangan salah satu TV setiap sore hari. Saya tidak tahu berapa ribu atau jutaan pasang mata, hatinya menjadi baper oleh tayangan tersebut. Suguhan tayangan Kesempurnaan Cinta itu sungguh mengena, menampilkan cinta sekaligus pernik kecewa dan sedih dalam alur ceritanya.
Fokus cerita Kesempurnaan Cinta ada pada sosok Hana, Satriya dan Renata. Hana sangat mencintai Satriya. Hana memberi perhatian dan perasaan kepada Satriya dan kedua belah hatinya. Namun, Satriya, duda beranak dua itu tidak kunjung memberi jawaban perasaan kepada Hana, meski ia tahu ketulusan Hana. Satriya juga mencintai Hana, namun masih perlu waktu untuk memutuskannya.
Di sisi lain, kelembutan sikap seseorang Renata menghadirkan perasaan di hati Satriya. Renata juga memberi perhatian kepada Yasmin dan Rafa, dua anak Satriya. Renata yang kalem mampu menyentuh hati dan menghidupkan cinta di hati Satriya. Konflik batin dan cinta hadir di hati Satriya, apakah memilih Hana atau Renata. Disinilah perasaan pemirsa akan dibawa oleh alur cerita, kemana cintanya Satriya akan berlabuh. Ke sosok Hana yang smart dan siap berkorban, atau ke Renata dengan kelembutan hatinya; atau cinta Satriya lebih kepada ke anak-anaknya.
Sinetron Kesempurnaan Cinta penuh dengan sosok-sosok yang cantik. Hana dan Renata sama-sama cantiknya. Ada juga sosok Febi, Monic dan Bianca yang juga cantik. Pesona kecantikan memang menarik dan membius anak-anak manusia. Tapi di sana, sosok cantik itu semuanya menghadapi masalah cinta. Cinta menjadi bermasalah karena memuat cara pandang yang tidak sama, tidak ada kesepahaman. Kesempurnaan cinta bukan lahir dari kecantikan dan pesona fisik cantik semata. Kesempurnaan cinta lahir dari sikap memberi, menanggapi, interaksi dan saling mamahami.
---------------
One of the greatest gifts in life is giving time and giving love. It helps me to stay grateful and happy. Claire Holt
Kesediaan seseorang untuk memberi kepada sesama atau lingkungannya adalah kesempurnaan cinta. Inisiatif memberi lebih penting dari segalanya. Memberikan perhatian, membantu, mengucapkan kata yang positif perlu dihadirkan di dunia nyata, dalam keluarga, masyarakat dan berbangsa.
Hidup terkadang sering tidak bisa memilih. Seseorang memiliki orang tua atau keluarga, sesorang punya pekerjaan, seseorang hidup sebagai suatu bangsa; semuanya bukan pilihan. Itu semua adalah kenyataan, yang mungkin saja tidak secantik atau seindah yang dibayangkan.