Lihat ke Halaman Asli

Iwan Nugroho

TERVERIFIKASI

Ingin berbagi manfaat

Wisata Gili Labak, Akan Lebih Berkesan Bila Menginap

Diperbarui: 27 April 2017   09:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wisata Gili Labak, Sumenep, Madura (koleksi pribadi)

Wisata ke Gili Labak sudah mulai dikenali wisatawan.  Banyak sekali tulisan yang memuat keindahan, keunikan atau kesan mendalam terhadap pulau Gili Labak.  Pulau kecil seluas sekitar 5 ha itu makin diminati wisatawan.  Nama kabupaten Sumenep ikut populer dengan keberadaan wisata pulau Gili Labak.

Gili Labak (koleksi pribadi)

Pulau Gili Labak terlatak di Selat Madura.  Pulau kecil ini masuk wilayah desa Kombang, kecamatan Talango, kabupaten Sumenep.  Pulau ini berdekatan dengan pulau Gili Raja dan Gili Genteng.  Pulau ini berjarak sekitar 30 mil dari pelabuhan Tanjung, Sumenep, atau perjalanan dua jam dengan kapal motor ke arah Timur.     

peta (googlemap)

Minggu yang lalu saya sempat menikmati pulau kecil yang dihuni 37 kepala keluarga itu, dalam rangka kuliah lapangan Hukum Lingkungan, Universitas Widyagama Malang.  Kesan terhadap Gili Labak bukan saja indah alamnya, tetapi juga kehidupan masyarakatnya dan kesiapan mereka melayani jasa wisata.  Saya dan rombongan mahasiswa menginap semalam.  Disinilah banyak hal terekam dan memberikan kesan yang luar biasa.

Dosen dan Mahasiswa Fak Hukum, Universitas Widyagama Malang (koleksi pribadi)

Wisatawan yang datang ke Gili Labak umumnya menangkap kesan lokasinya jauh, terpencil atau mungkin juga terasing.  Pulau Gili Labak juga terlihat sepi.  Itu sebabnya, wisatawan umumnya datang pagi dan siangnya segera pulang.  Mungkin mereka berpikir, apa sih enaknya bermalam, menyepi atau menyendiri di pulau kecil itu, apalagi dengan udara panas dan terik matahari yang menyengat. 

koleksi pribadi

koleksi pribadi

Wisatawan, dengan datang sebentar, katakan datang pagi jam 9.00 hingga 13.00 memang sudah cukup puas. Ini adalah paket wisata sehari yang banyak dipilih wisatawan.  Mereka bisa snorkling, berenang, bermain air, melihat pantai dan pasir putih, serta makan siang yang nikmat.  Mengarahkan pandangan ke segala arah di darat, laut, pantai atau pepohonan selalu indah dan menarik.   Rombongan kami juga mengikuti paket wisata ini.

Namun ada sisi kehidupan yang lebih indah dengan menginap di pulau Gili Labak.  Pemandangan sore atau senja, malam, shubuh hingga pagi menampakkan hal yang lebih berkesan.  Kami menikmatinya, ternyata sungguh luar biasa.  Apa saja aktivitas itu?

  • Keliling pulau.  Pulau Gili Labak memang kecil, bahkan tidak nampak di googlemap.  Panjang garis pantai atau keliling pulau hanya sekitar 1200 m. Tidak perlu kuatir letih untuk mengelilingi pulau.  Medannya juga ringan.  Namun jangan heran kalau wisatawan mau berlama-lama mengelilingi pulau ini karena pemandangannya menakjubkan.  Sebentar-sebentar pasti akan mengabadikan kamera pada semua tempat, di air, pasir atau vegetasi.

koleksi pribadi

gililabak44-5900c97af07a61ec42a71cf5.jpg

  • Main bola di pantai.  Pantai pasir Gili Labak sangat bersih dan lembut.  Langkah kaki terasa empuk di pasir meninggalkan bekas telapak yang lembut.  Ini nyaman untuk berlarian atau bermain bola.  Saat tubuh terjatuh pun, sangat lembut.  Mahasiswa dengan membuka baju sangat menikmati olahraga ini.

gililabak47-5900cb41f07a61c538a71cf7.jpg

  • Berenang di pantai dan menikmati sunset.  Setelah main bola, saatnya menyegarkan badan dengan berendam, berenang atau bermain air di pantai.  Suasana senja menciptakan langit temaram yang indah.  Terlebih air laut yang hampir tanpa ombak, menciptakan suasana tenang dan nyaman.

koleksi pribadi

koleksi pribadi

senja gili labak (koleksi pribadi)

  • Makan malam.  Nah ini yang ditunggu.  Setelah seharian tenaga terkuras dengan berbagai aktivitas, kami menikmati makan malam di udara terbuka malam hari.  Listrik disel cukup terang memberi cahaya di sekitar gazebo pantai.  Menu ikan bakar memberi semangat untuk menyantap hidangan malam.  Menu makan di Gili Labak semuanya nikmat, selalu ada ikan dengan beragam masakan.  Ibu Rini si pemilik warung nampaknya trampil memasak dan menguasai selera wisatawan.

koleksi pribadi

  • Berdiskusi dan bercanda di bawah kolong langit.  Nah, asal tidak hujan, maka menghabiskan malam di udara terbuka sungguh nyaman.  Udara malam memang tidak seberapa dingin, nyamuk juga pas liburan mungkin he..he.  Para mahasiswa sebagian menghabiskan malam di gazebo, di hammock atau di udara terbuka.  Sebelumnya kami agendakan untuk berdiskusi dengan pemilik warung dan tokoh lokal untuk bercerita perihal kehidupan di Gili Labak.

diskusi malam hari (koleksi pribadi)

sunrise (koleksi pribadi)

sunrise gili labak (koleksi pribadi)

  • Menikmati matahari terbit.  Di pagi hari, ayam berkokok memanggil.  Kami pun terbangun untuk bergegas menyongsong matahari.  Berjalan sekejap sekitar 300 m, sudah bertemu pantai di bagian lain yang menghadap ufuk.  Kami pun berjalan, sendirian, sendirian saja seperti sejak kemarin sore.  Mendung menggelayut matahari sehingga sinarnya tertutup dan membias.  Tetap saja indah.  Langit kemerahan nampak eksotik dan menarik, menciptakan bayang dan siluet pagi hari.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline