Lihat ke Halaman Asli

Iwan Nugroho

TERVERIFIKASI

Ingin berbagi manfaat

Mudik Dilanjut Reuni, Mengapa Tidak?

Diperbarui: 5 Juli 2016   09:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Reuni Mudik FP-UB'83 (koleksi pribadi)

Momentum mudik ditunggu banyak orang.  Momentum setahun sekali menjadi media silaturahim.  Semuanya ingin bertemu, berjanji, menyesuaikan jadwal untuk meluangkan waktu kembali ke kota atau daerah asal. Kota asal selalu menjadi kenangan, lingkungannya, orang-orangnya dan kehidupannya.

Sebagaimana lirik lagu Pulang ke Kotamu (1).  Kota asal memang merindukan, penuh memori dan sarat makna.  Kota asal penuh dengan nostalgia.   Pertemanan masa lalu, dengan teman sekolah/kuliah, teman bermain, atau teman dekat, selalu berkesan.  Karenanya, mudik menjadi momentum mengenang kota asal.   Mudik juga untuk reuni, bertemu dengan teman lama atau yang jarang berkumpul.

Apakah ini namanya perubahan budaya, atau lainnya, tidak perlu dipermasalahkan.  Mudik dan reuni telah menjadi fenomena umum.  Umumnya generasi yang pernah kuliah memanfaatkan mudik untuk reuni.  Mereka masuk golongan sosial yang memiliki kemampuan berkomunikasi aktif, atau punya akses internet dan media sosial.  Mereka berinisiatif mengumpulkan teman atau sahabat menyelenggarakan event reuni dan silaturahim.

Tempat reuni pun beragam.  Bisa janjian di warung sederhana (bila masih ada) tempat nongkrong jadul.  Bisa di suatu tempat wisata sambil rekreasi.  Bisa janjian di restoran/hotel dengan daya tampung lebih besar.  Atau juga reuni diselenggarakan di rumah seseorang yang telah disepakati. 

Ada juga reuni sambil mencari kuliner khas/unik kota setempat, misalnya makan nasi pecel, tahu campur, bakso, coto atau rawon.  Tidak perlu yang berharga mahal atau mewah.  Apalagi, untuk generasi 50 tahun, umumnya tidak mementingkan porsi makanan.  Yang penting bisa kumpul dan senda gurau dan gembira.  Waktunya  juga mungkin hanya sebentar.  Selesai makan, pulang.   

Tapi sebelum berpisah...foto-fotoan dulu, tertawa, pasang gaya dan action.  Foto-foto kemudian diupload di media sosial.  Foto dishare ke kawan lain yang mungkin tidak bisa hadir.  Ini yang membuat jadi ramai dan heboh.  Semua memberi komentar positif dan bahkan saling mendoakan.  Doa untuk kesehatan, kebahagiaan dan kesejahteraan.

Fenomena mudik digabung dengan reuni sah-sah saja.  Hal ini justru positif untuk membangun silaturahim, dan memperoleh manfaat silaturahim. Reuni ini juga menghidupkan ekonomi makanan minuman, usaha warung kecil/menengah juga berkembang.  Sharing foto juga ikut mempromosikan usaha makanan minum.

Namun beberapa hal perlu diperhatikan agar mudik reuni memberi hal yang positif.

Pertama, ikhlas dan memaafkan.  Tujuan mudik adalah silaturahim untuk membuka hati dengan ikhlas dan memaafkan kepada siapa saja.  Melebur dosa dan kesalahan masa lalu.  Karena itu, mudik atau reuni harus menunjukkan suasana gembira dan saling menggembirakan.  Mudik menjadi sarana mengisi energi untuk kehidupan dan menatap masa depan yang lebih positif.

Kedua, peduli  dan berbagi kepada yang kekurangan.  Dalam mudik, sangat dianjurkan untuk berbagi dan peduli.  Saat reuni itu, saling bertanya atau menanyakan kabar semua teman.  Yang berkecukupan memberi yang kekurangan.  Sangat disarankan, kalau ada teman yang sakit, kekurangan, atau kurang beruntung, untuk didatangi khusus diberikan perhatian, santunan atau bantuan.

Ketiga, silaturahim keluarga.  Dalam reuni, seseorang dapat saling menanyakan kabar keluarga terlebih kepada orangtua.  Mungkin diantara mereka mempunyai  orangtuanya yang masih hidup.  Bila diperlukan juga dapat mengunjungi keluarga dan orangtua teman tersebut.  Ini pasti amal yang luar biasa.  Dapat pula menanyakan kabar anak, sudah mantu, sudah bekerja atau masih kuliah.  Kabar-kabari ini dapat menginspirasi satu sama lain bagi masa depan keluarga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline