Lihat ke Halaman Asli

Pemiskinan Koruptor Harus Diberlakukan

Diperbarui: 25 Juni 2015   08:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pernahkah kita merasakan bagimana pedihnya terlunta-lunta menghiba belas kasihan dari satu orang kesatu orang lainnya hanya untuk mengharapkan, orang tersebut mau berbagi uang recehan atau sedikit makanan? Ya! Pasti berbagai macam perasaan berkecamuk jadi satu. Sedih, hina dan semua perasaan miris menghantui kala penghibaan kita ditolak bahkan kita diusir saat kita meminta-minta.

Beginilah rasanya menjadi orang miskin. Para koruptor harus merasakan pahit dan pedihnya menjadi orang miskin

Para koruptor seharusnya tidak saja hanya dihukum penjara dan disita hartanya yang didapat dari korupsi saja. Akan tetapi, pemberlakuan pemiskinan bagi para koruptor patut dipertimbangkan.

Hal seperti ini sebenarnya patut dilaksanakan untuk membuat efek jera agar setiap orang takut melakukan korupsi.

Mungkin banyak kalangan yang memprotes usulan ini, dengan alasan melanggar hak asasi manusia. Pasti ada juga yang mendukung. Wajar, karena banyak kepentingan yang tergerus jika cara ini benar-benar diterapkan oleh pemerintah untuk memberantas korupsi yang sudah mengakar.

Saya rasa memang diperlukan satu cara yang agak sedikit keras bahkan terkesan sedikit extrims sebagai senjata ampuh untuk mengurangi korupsi di Indonesia secara tuntas. Kita semua tahu, korupsi dinegeri ini sudah meracuni tiap sendi yang ada. Apa jadinya 10-20 atau 30 tahun kedepan jika hal ini dibiarkan? Kita pasti takut menerka-nerka bagaimana kondisi negeri yang kita cintai ini30 tahun mendatang bila korupsi tidak diberantas bahkan sudah dijadikan kebudayaan di Indonesia.

Pastinya, melihat satu dua orang koruptor yang dimiskinkan akan membuat orang berfikir panjang melakukan perbuatan terkutuk ini.

Oleh karena itu ayo dukung upaya pemiskinan koruptor untuk mencegah hancurnya negara ini dari jahatnya efek domino korupsi………….

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline