Waktu baru menunjukkan pukul 13.00 am. Dan siang yang terik ini, kami berempat menyiapkan perbekalan secukupnya, dan peralatan peralatan yang kiranya nanti kami butuhkan, dimulai dari tripod yg tidak boleh tertinggal dari tasku, lensa, baterai, lap kamera, jas hujan siapa tahu hujan lagi dijalan, dan lain sebagainya. Ternyata perjalanan menuju air terjun Bawi Kameloh cukup merepotkan, dimulai tanah merah yang licin, sehingga terpaksa salah satu dari kami harus turun dari motor dan berjalan kaki, hutan yang masih cukup perawan, karena bila tidak hati-hati kaki kita tidak sengaja akan terkait oleh akar-akar pohon ataupun sulur-sulur tanaman yang malang melintang. Air terjun Bawi Kameloh adalah salah satu objek wisata alami yang terletak di Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah, dan terletak tak jauh dari ibukota Kabupaten Gunung Mas (Kuala Kurun).
Siang yang terik dan panas sama sekali tidak terasa didalam perjalanan ini, karena kami diselimuti oleh kanopi-kanopi pohon yang cukup besar, sehingga sinyal ponsel pun tidak mampu menembus jaringan yang ada, yang sebenarnya jarak dengan pemancar tidak terlalu jauh. Selama perjalanan objek makro banyak terlihat, namun dikarenakan kami terlalu sore, kami mengejar waktu untuk sampai di lokasi air terjun, yang jaraknya dari tempat kami memarkir motor kurang lebih 1 km
Akhirnya sampai juga dilokasi, “edan kesele”. Kurang lebih 2 jam kami habiskan untuk memotret di lokasi ini, masing-masing dengan tehnik sendiri-sendiri, dan gear sendiri-sendiri (ada yang sambil tiduran = entah karena capek terus pura-pura sambil memotret, ada yang naik pohon, ada yang sambil nungging). “Berbagai Gaya pokoke= sing penting MANTEP”
Sebenarnya agak minder juga dengan gear kawan-kawan yang bermega-mega pixel diatasku, namun aku tetap jatuh cinta dengan gearku sendiri. Canon 1000 D yang selalu setia menemani.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H