Lihat ke Halaman Asli

Paradoks Asmara Pelajar dan Urgensinya (Bagian 1)

Diperbarui: 29 Juni 2023   19:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Oleh:IH

 

Kujunjung perempuan tinggi-tinggi...

Aku bersimpuh dihadapan mereka, 

Dan layaknya tiap pemuja sejati, 

aku merasa diriku tak layak di hadapan objek yang kupuja

 (NIKOLA TESLA)

Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga begitulah untaian kalimat dari lagu yang termuat dalam syair lagu bang haji Rhoma irama. Namun sebagian orang menafsirkan kata cinta dan mengaplikasikan dalam kehidupan nyata menjadi dengan cinta kita rusak taman berbunga itu . Pelajar menjadi Aktor utama setiap sinopsis Cinta yang berujung malapetaka. Berdasarkan data, banyak pelajar di luar sana yang mengalami hamil di luar nikah, akibat dari menjalin asmara di momen yang belum tepat . Menurut data Komnas perempuan jumlah perempuan yang dispensasi perkawinan anak meningkat 7 kali lipat sejak 2016. Total permohonan dispensasi pada 2021 mencapai 59.709 . Hemat penulis sebagian anak muda Indonesia, menikah hanya modal cinta, nafsu birahi. Dan kurangnya pemahaman definisi cinta secara universal, cinta di maknai hanya pada pasangan semata. Cinta identik dengan Seks. Itulah mispersepsi tentang cinta.

Opini  ini bermaksud untuk menguraikan dan menjelaskan tentang Kontroversi dan  pelajar yang menjalin asmara secara tidak sah di mata hukum dan agama, serta apa urgensi nya. Pelajar yang dimaksud Mahasiswa, siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menegah Pertama (SMP). Sedangkan Asmara menurut KBBI adalah perasaan senang kepada lawan jenis. 

Cinta Dan Fitra Manusia.


Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline