Lihat ke Halaman Asli

PELUANG : BERANI ATAU TAKUT? BERHITUNG DENGAN RESIKO DAN KEMUNGKINAN

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

PELUANG : BERANI ATAU TAKUT? BERHITUNG DENGAN RESIKO DAN KEMUNGKINAN
Dalam perjalanan kehidupan ini, kita pasti pernah mengalami suatu situasi atau kondisi yang dilematis, yang sangat sulit untuk dipecahkan dan memerlukan kebulatan tekad untuk memutuskan hal tersebut. Keberanian dan ketakutan ada dalam pikiran, ucapan dan tindakan. Ketakutan jangan sampai membelenggu dan menghantui kita, karena hal tersebut sangat mengganggu jiwa dan pikiran kita, maka manusia pada dasarnya harus bebas dari rasa takut dalam menjalani hidup(freedom from fear). Sedangkan keberanian yang membabi buta, atau kenekatan diakibatkan oleh terpotongnya jalur logika normal, dapat disebabkan indoktrinasi atau penguasaan atas nafsu.
Peluang di kehidupan ini kadang datang sekali, kadang berkali-kali, kadang bahkan tak pernah datang. Kadang pula datang pada waktu dan tempat yang menurut pemahaman kita tidak tepat. Ada yang peluang itu datang dengan sendirinya atau harus kita ciptakan agar datang. Seorang petarung, bisnisman atau punya adrenalin berlebih menyukai tantangan, maka orang-orang tersebut senang menciptakan peluang. Seorang penjudi pun suka menciptakan peluang. Orang jenius adalah orang yang bisa menangkap atau menciptakan peluang yang bagi orang lain adalah hal yang biasa, dan kemudian peluang itu dia garap, dan berhasil. Haruskah kita menjadi orang jenius dulu untuk berhasil? Tentunya tidak. Pelajaran pertama adalah mengenal peluang. Peluang kadang belum ada, sudah ada atau sudah ada tapi kita belum melihat tersebut sebagai peluang. Saat peluang itu belum ada maka tugas kita adalah dengan menghadirkan peluang tersebut. Contohnya adalah peluang bisnis, kita bisa mempelajari dari hal yang terdekat dan yang paling sepele dan dengan orang-orang terdekat.
Saat peluang itu datang akankah kita berani meraihnya? Peluang biasanya juga membawa resiko dan kemungkinan. Bila anda seorang pejuang atau pengusaha, maka ciptakanlah banyak peluang. Konsentrasikan terhadap tujuan hidup anda. Pelajari dan analisa dengan seksama. Paling mudah adalah anda membuat analisa SWOT yaitu Strenght (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (keunggulan), dan Threat (ancaman). Kekuatan analisa anda, pengetahuan serta pengalaman anda memegang peranan penting dalam keberhasilan anda dalam membuat analisa. Komunikasikan dan carilah info sebanyak-banyaknya kepada orang-orang yang lebih berpengalaman tentang hal tersebut, karena hal tersebut juga sangat berguna dalam meraih sukses terhadap peluang tersebut. Buatlah pula perhitungan-perhitungan serta kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Setelah kita mendapatkan hasil analisa, maka kita harus dapat menentukan prioritas terhadap peluang. Ketika kita berhitung tentang logika kemungkinan terhadap peluang, maka untuk memutuskannya adalah seperti anda memainkan pendulum , bahwa segala kemungkinan yang anda pikirkan dan inginkan mungkin terjadi, tetapi mungkin pula meleset. Dalam meraih peluang, seharusnya yang lebih anda pertimbangkan adalah resiko terburuk. Bila anda merasa mampu menerima resiko terburuk maka cobalah. Karena anda tak akan tahu atau bisa meraih peluang bila anda tidak mencobanya. Tapi anda juga tidak boleh konyol, yaitu bertindak tanpa perencanaan dan perhitungan yang matang.
Setelah kita menemukan dan menentukan peluang yang akan kita garap, langkah kita berikutnya adalah membuat rencana strategis. Rencanakan segala sesuatunya dengan matang, terorganisir, dan komperhensif. Tentukan tujuan atau target anda. Kedisiplinan aplikasi rencana dan Evaluasi sektoral dan temporer sangat diperlukan disini. Hal ini diperlukan untuk merancang strategi-strategi tambahan atau merubah strategi yang mungkin kurang relevan. Tentukan batas waktu keberhasilan anda, atau paling tidak batas waktu evaluasi total terhadap peluang tersebut. Jangan terburu-buru karena tidak ada keberhasilan yang diraih dalam semalam. Tapi jangan pula terlalu lamban, karena waktu trus berlari. Carilah perbandingan-perbandingan yang serupa terhadap kasus-kasus peluang dan keberhasilan anda.
Mungkin dari 20 peluang, setelah anda pelajari mungkin hanya 8 yang layak. Lalu cobalah dengan segala daya upaya. Konsentrasikan satu persatu dan jangan cepat menyerah. Bila dalam 8 percobaan anda berhasil 1 kali, maka anda dalam jalan yang benar menuju sukses. Bila anda gagal semua, maka evaluasi secara menyeluruh, mungkin ada aspek-aspek yang terlewatkan. Tapi jangan takut dan berhenti mencoba,pegang prinsip sales, semakin banyak anda ditolak, maka anda semakin mendekati penerimaan/keberhasilan.
Pada akhirnya, ketika kita akan menentukan pilihan maka perhitungan yang matang dengan mempertimbangkan segala aspek dan untung ruginya suatu pilihan, adalah suatu keberanian, apapun pilihan anda terhadap suatu hal. Anda mungkin salah, maka anda harus terus belajar dan berusaha memperbaiki diri. Karena dalam teori kemungkinan kejadian non matematis bahwa segala sesuatunya penuh dengan ketidakpastian, tidak ada yang pasti dalam hidup ini kecuali ketidakpastian itu sendiri, karena yang akan terjadi nanti adalah sangat tergantung keberuntungan anda. Segala kemungkinan itu juga harus kita landasi dengan sikap tawakal. Kita siap dan berani untuk menghadapi dan menerima segala akibat yang mungkin terjadi. Jangan pernah menyerah, kalaupun kita beringsut kebelakang itu adalah sebagai salah satu strategi untuk kembali maju dan bertempur. Jangan takut jatuh dan terluka, karena luka itu kan membawa hikmah dan pengalaman untuk maju. SEMOGA SUKSES

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline