Lihat ke Halaman Asli

Iwan Hendrawan

Blogger Amatir

Keluarga Tangguh di Masa Pendemi Melalui Penguatan UMKM

Diperbarui: 14 Januari 2021   01:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : https://pixabay.com/

Tidak ada yang menyangka awal bulan Maret tahun 2020, awal bencana pendemi virus Covid 19  di  Indonesia. Virus yang pertama kali ditemukan pada akhir 2019 di Wuhan, China, akhirnya memporak porandakan hampir semua aspek kehidupan masyarakat di Indonesia, Khususnya masyarakat yang tinggal di Kota-kota Besar.

Dampak pendemi COVID-19 atau Corona mengenai semua kalangan, yang atas sampai yang di bawah. Semua harus membatasi kegiatan yang berpotensi dapata berkumpulnya banyak orang,  mulai dari kegiatan sosial, pendidikan, bisnis dan usaha, perkantoran, transportasi, budaya, wisata dan sampai keagamaan. 

Natalia Ovcharenko from Pixabay">

Sebenarnya Satu aspek kehidupan saja di batasi sudah dapat mempengaruhi aspek lainnya. Sedangkan untuk menghadapai pendemi COVID-19 atau Corona ini, banyak aspek yang harus dihentikan. Terbayang bagaimana dapat berjalannya roda kehidupan di masyarakat.

Keputusan pemerintah pusat dan daerah sudah cukup bijak, meskipun dilematis, ibarat maju kena mundur kena.  Kerena pemerintah hanyanya membatasi bukan menghentikan (lockdown) seperti negara-negara lain yang terkena pendemi  COVID-19 atau Corona juga.

Meskipun begitu keputusan pemerintah memberlakukan pembatasan melalui Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diawal-awal berdampak pada lumpuhnya perekonomian. Tercatat  sampai tangal 6 Oktober 2020 sekitar 6,4 juta tenaga kerja yang dirumahkan dan/atau terkena pemutusan hubungan kerja atau PHK (sumber : Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia).

Para pekerja harian, pedagang kecil, dan pedagang keliling, tidak luput dari dampak pendemi ini. Menurunnya daya beli masyarakat, berdampak menurunnya omset pedagang kelontong, penjual ikan, dan pedagang sayur. Supir angkot dan ojek tidak berpenghasilan karena penumpang banyak bertahan di rumah, takut terkena virud covid 19.

Pentingnya Keluarga Tangguh

Pendemi COVID-19 atau Corona membuat keluarga menjadi rapuh dan rawan bermasalah sosial. Karena banyak kepala keluarga  telah  hilang dan atau berkurang pendapatannya. Hal ini mengakibatkan keluarga tidak terpenuhi kebutuhan makan sehari-hari, tidak mampu membayar sekolah, membiayai kesehatan, tidak mampu membayar kontrakn/kos rumah, tidak mampu membayar listrik, membayar persalinan dan kebutuhkan lainnya.

Keluarga-keluarga rapuh ini jika dibiarkan akan mengakibatkan banyaknya persoalan yang ke depannya. Perlu ada upaya dari kita, bukannya hanya pemerintah untuk membantu keluarga tersebut kembali menjadi keluarga tangguh, yang mampu memenuhi aspek ketahanan fisik, sosial dan psikologis,  komunikasi dan harmonisasi yang baik antara suami dengan isteri, tercukupinya kebutuhan sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan dan gizi bagi seluruh anggota keluarga.

Meskipun pemerintah sudah memberikan bantuan sosial untuk yang terdampak pendemi Covid 19, dan juga bantuan modal untuk UMKM. Masih banyak keluarga yang belum menerima bantuan tersebut. Memang tidak semua masalah harus di tanggung pemerintah, dengan kondisi serba darurat ini, partisipasi masyarakat yang mempunyai harta lebih untuk membantu keluarga-keluarga yang sedang kesulitan sangat diperlukan.

Sumber : https://statik.tempo.co/

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline