Anak bungsu saya, Aqila Zainab, menjalani ibadah puasanya untuk tahun yang ke tiga. Hari-hari di bulan puasa tak berbeda dengan hari-hari yang dijalaninya pada bulan-bulan yang lain. Pagi hari ia berangkat ke sekolah. Siang menjelang sore pergi mengaji dan pulangnya menenteng bungkusan makanan takjil. Saat sore, mendekati waktu berbuka, ia bermain bersama teman-teman satu gang.
Aqila tidak sendiri. Anak-anak yang lain di lingkungan permukiman kami menjalani hal yang sama. Satu diantara mereka adalah teman dekat atau sahabat Aqila yang kerap bermain di rumah kami. Anak ini, sebut saja Nabila, menjalani puasanya dengan keadaan yang sedikit berbeda.
Meski terlihat bugar, Nabila terkadang mengeluhkan rasa lemas. Badannya sedikit kurus. Kalau berjalan melayang seperti baju di jemuran yang melambai-lambai tertiup angin. Hal yang wajar karena ia sedang berpuasa. Dan satu keadaan lagi, bibirnya kering. Kulit bibirnya pecah-pecah dan sebagian kecil mengelupas.
Keadaan ini menggambarkan umumnya orang yang berpuasa. Kondisi yang mengesankan kurangnya asupan makanan dan minuman ke dalam tubuh. Saat berbuka porsi makan dan minum tidak banyak. Begitu pula saat makan sahur. Banyak hal yang jadi penyebab berubahnya pola makan ini. Satu diantaranya, karena selera makan yang berkurang. Terlebih saat makan sahur.
bibir kering dan kulit bibir pecah-pecah menandakan tubuh kekurangan cairan
Kulit bibir yang kering dapat dimaknai sebagai kondisi tubuh yang kekurangan air. Konsumsi ideal orang dewasa yang sekurang-kurangnya menenggak delapan gelas sehari tidak terpenuhi. Kulit di seputar bibir yang tipis jadi parameter "tandusnya" keadaan tubuh kita. Bila kurangnya asupan air ini berlangsung lama, maka kulit bagian tubuh yang lain akan mengalami hal yang sama.
Untuk mengatasi hal ini cukup sederhana. Tingkatkan kebiasaan minum dan konsumsi buah dan sayur yang kaya akan air semisal semangka, timun suri, melon dan sebagainya. Untuk jenis sayuran dapat dipilih bayam, pokcoy, mentimun dan lain-lain.
Selain dengan memperbanyak asupan cairan, untuk mencegah keringnya kulit saat berpuasa dapat dijalani dengan cara yang mudah. Saya melakukan riset kecil-kecilan dalam grup WA keluarga tentang kiat mewawat kulit saat berpuasa. Dan jawaban dari para keponakan saya, para ibu muda, sebagai berikut:
- Memakai Hand & body lotion setiap hari
- Memadukan kiat nomor 1 di atas dengan banyak minum dan ngemil buah-buahan
- Memaksimalkan penggunaan hand & body lotion dengan memilih produk yang mengandung minyak zaitun.
- Banyak berzikir dan selalu berpikir positif
- Tidur yang cukup
- Biasakan berolah raga; perbanyak jalan kaki atau bersepeda
Puasa adalah kewajiban bagi setiap muslim. Dalam puasa terkandung banyak manfaat, dalam berbagai sudut pandang. Dilihat dari sisi keimanan, puasa merupakan bentuk kepatuhan setiap hamba Allah menjalani perintahnya. Puasa melatih bagi yang menjalaninya untuk menumbuhkan kebiasaan menahan diri.
Dari sudut pandang kesehatan, puasa memiliki manfaat yang tak kalah beragam. Puasa menjadi momen yang memungkinkan mekanisme tubuh melakukan detoksifikasi. Puasa juga memberi manfaat bagi sistem perncernaan untuk melakukan relaksasi. Menjalankan puasa mendatangkan manfaat dan menyehatkan tubuh.