Lihat ke Halaman Asli

Iwan Setiawan

Menulis untuk Indonesia

Grazie, Valentino Rossi

Diperbarui: 18 November 2021   14:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

photo diunduh dari SindoNews.com

Grazie, Valentino Rossi

Ruang tengah rumah kami mendadak "pecah" di akhir pekan. Pada hari berkumpulnya keluarga itu, stasiun televisi menyiarkan acara balap motor besar yang disebut MotoGP. Maka berkumpulah dua keluarga yang tinggal serumah. Saya bergabung dengan keluarga seorang kakak yang memiliki lima orang putra-putri.

Dalam ajang balap itu ada satu nama yang selalu dielu-elukan. Siapa lagi kalau bukan Valentino Rossi, pebalap asal negeri Pizza, Italia. Rossi menjadi kesayangan penonton. Tidak saja oleh ribuan penonton yang duduk di tribun seputar sirkuit, namun juga oleh penonton di ruang televise kami. Saat balapan belum mulai, nama itu telah ramai disebut oleh anak-anak kakak, para keponakanku.

Ketika balapan berlangsung Mas Joko, kakak iparku, berlagak bak komentator di layar teve. Ia menyebut nama-nama pebalap di lintasan. Ia hapal betul, akrab dengan nama-nama itu. Kepada kami, ia mengulas beberapa figur pebalap yang disukainya. Dan nama Rossi ia sebut paling awal.

"Teriakan-teriakan" spontan meluncur saat sang jagoan memacu motor bernomor 46. Begitu Rossi melaju di putaran awal, "komentator" kami tak terlihat melepaskan pandangannya dari teve. Ia seolah tak ingin terlewat menyaksikan aksi sang pebalap. Ia bersorak gembira ketika Rossi melaju di depan, jauh meninggalkan lawan-lawannya. Seketika teriakan itu berubah jadi "umpatan" saat Rossi berhasil disalip lawan.

Di akhir laga, Kakak ipar menjadi pemurah bila Rossi yang menang. Ia kerap membeli soft drink untuk kami seruput bersama. Namun, jangan harap hal yang sama terjadi bila Rossi kalah. Mas Joko mendadak sakit gigi. Acara "Drinking for Champion" pun terhapus.

 ***

Minggu, 14 November 2021 menjadi hari istimewa bagi Valentino Rossi. Betapa tidak, hari itu menjadi hari terakhirnya balapan. Di sirkuit Ricardo Tormo di kota Valencia, sang pebalap MotoGP menggenapkan karier panjangnya selama 26 tahun.

Dalam balapan motor yang berlangsung ketat itu, Rossi finis di posisi ke 10. Meski menempati nomor gemuk, Rossi tak terkesan minder. "Finis di posisi 10 di belakang para pebalap terkuat dunia sesuatu yang indah", kata Rossi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline