Lihat ke Halaman Asli

Febriwan Harefa

Seorang tenaga pendidik

Kisah S. Ramanujan, Seorang Anak Kampung yang Unjuk Gigi di Cambridge University

Diperbarui: 23 Juni 2019   20:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto : wbur.org

"Tak ada orang yang bodoh, yang ada orang malas yang tidak mau berusaha." Yohanes Surya

Bagaimana perasaan kamu, ketika ide, tubuh, dan hidup dalam kemiskinan? Tetapi kamu mempunyai pemikiran dan kepintaran sama dengan orang Inggris. Pasti putus asa!!!. Tapi ada yang berbeda, seperti kata pepatah, masih ada pelangi, setelah hujan.

Seperti itulah yang dialami oleh S. Ramanujan, seorang pemuda yang hidup di masa penjajahan Kerajaan Inggris. Yang mana kelak ia akan berhasil menemukan rumus matematika, yang digunakan untuk mencari lubang hitam (Blackhole) di angkasa luar. 

Karya penemuan Ramanujan tentang partisi sebanding dengan hasil penemuan Tenth Symphony Beethoven. Sayang untuk menulis berbagai rumus yang ada di atas kepalanya, ia tidak sanggup untuk membeli secarik kertas.

Halaman lantai rumah yang ada di depan kamar yang ia sewa digunakan untuk menulis rumus-rumus yang ada di atas kepalanya. Saat sudah selesai langsung terhapus. Begitu setiap hari terus menerus. Bukan hanya itu, dibalik usaha berpikir, memecahkan rumus dst. Ramanujan berusaha mencari pekerjaan, dan istri di kampung halaman. S. Ramanujan hanya seorang pengangguran yang mencoba peruntungan di Madras, India Selatan.

Mulai tahun 1757, India merupakan daerah jajahan India Britania melalui perusahaan East India Company (EIC). Selama berpuluh-puluh tahun Inggris menjajah India.

Saat itu, masyarakat India hidup dalam tekanan, semua yang berhubungan dengan usaha perdangan, seperti sutera, indigo, lada, kayu manis, dan rempah-rempah, dll dan pemerintahan diatur oleh EIC.

Pada tahun 1929, Kongres Nasional India mendeklarasikan kemerdekaan India. Kongres ini meminta rakyat untuk melakukan pembangkangan sipil dan melaksanakan instruksi kongres yang dikeluarkan dari waktu ke waktu sampai India mencapai kemerdekaan penuh pada tahun 1947.

Sebuah Kisah nyata

Kisah S. Ramanujan  adalah sebuah kisah nyata yang diangkat tahun 1920 dan difilmkan dengan judul The man who knew The Infinity (2016). Dulu, masyarakat Inggris dan India sulit memahami satu sama lain. Orang Inggris beranggapan orang India, orang yang tidak mampu secara pendidikan dan finansial. 

Keadaan sama saat zaman penjajahan Belanda di Indonesia, tapi perbedaan Bangsa Indonesia tidak belajar bahasa Belanda. Sementara, bangsa India menggunakan bangsa Inggris sebagai bahasa kedua setelah bahasa Hindi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline