Lihat ke Halaman Asli

Febriwan Harefa

Seorang tenaga pendidik

Belajar Metode Pendidikan yang Digunakan oleh Finlandia

Diperbarui: 2 Mei 2018   14:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Grasindo

Selama ini dunia telah mengakui pendidikan di Finlandia merupakan pendidikan peringkat no 1 di dunia. Sebelum tahun 2001 sekolah-sekolah di Finlandia menerima kritikan-kritikan tajam dari berbagai universitas dan kelompok masyarakat. Mereka berpendapat sekolah-sekolah di Finlandia selama ini telah berperan dalam menurunya tingkat pengetahuan dan ketrampilan para siswa. Karena kritik-kritik inilah sekolah-sekolah di Finlandia mulai melakukan perubahan dalam hal metode pengajaran, berbagai peraturan, dll. Hampir 20 tahun sekolah-sekolah di Finlandia melakukan perubahan mulai mendapatkan hasil. 

Bulan Desember 2001 OEDC (Organization for Economic Cooperation and Development/Organisasi Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi) memublikasikan hasil studi hasil internasional pertamanya, tentang kemampuan anak-anak berusia 15 tahun yang berhubungan dengan ketrampilan membaca, matematika, dan ilmiah). Di luar perkiraan, Finlandia menjadi peringkat 1 dari 31 negara.

Timothy D. Walker seorang guru yang mengajar di sebuah sekolah di Boston, Amerika Serikat menulis pengalaman ketika tahun pertama ia mengajar kepada para siswa kelas 5 Sekolah Dasar di Finlandia. Berbagai pengalaman Timothy. Ia bukukan dalam sebuah buku yang  "TEACH LIKE FINLANDIA, Mengajar seperti Finlandia." Bagi seorang Timothy ada berbagai pengalaman dan teknik mengajar yang ia tidak pernah temukan semasa ia mengajar di Boston, Amerika Serikat. Hal-hal itu baru pertama Timothy temukan di Finlandia.

Dok pribadi

Aturan-aturan sederhana

Ada satu yang unik dalam peraturan pendidikan yang diterapkan oleh guru dan siswa di Finlandia, yaitu: Pada umumnya, aturan mengerucut pada 3 hal: hormati diri sendiri, hormati orang lain, dan hormati lingkungan. Ketiga aturan pokok ini diterapkan kepada setiap siswa. Seperti di kelas Timothy mengajar ketiga peraturan pokok tersebut dikembangkan di dalam Anchor charts (aturan pokok). 

Tujuan dari anchort chart adalah membuat harapan-harapan kelas menjadi lebih jelas dari hari ke hari dengan menerangkan setiap tindakan siswa demi tercapainya tujuan tertentu, seperti mendengarkan dengan baik, atau, sesuai sasaran utama strategi ini, menjaga lingkungan belajar yang tenang.

Dalam budaya masyarakat Finlandia penghargaan terhadap kedamaian sangat mereka junjung,  sebab ada beberapa kata yang menjelaskan tentang kedamaian, saunarauha (kedamaian di sauna), ruokarauha (kedamaian saat makan), dan joulurauha (kedamian Natal). Timothy menceritakan pengalamannya, saat mengikuti pertama kali perayaan hari kemerdekaan di Finlandia. 

Berbeda dengan situasi perayaan peringatan hari kemerdekaan Amerika Serikat yang Timothy yang dirayakan dengan cara orang berkerumunan di sebuah tempat atau menyaksikan pesta kembang api. Sementara, perayaan hari kemerdekaan di Finlandia hanya dirayakan dengan menyalakan lilin dalam sepi di rumah-rumah Finlandia sambil mengenang para prajurit yang telah gugur di medan perang. 

Pekerjaan rumah yang sedikit

Di Finlandia guru-guru sebenarnya bersikap wajar mengenai jumlah pekerjaan rumah yang mereka berikan untuk para siswa. Para guru di Finlandia tidak ingin membebani anak-anak dengan tambahan pekerjaan sekolah, karena para guru memahami pentingnya waktu luang para siswa.

Sekolah-sekolah di Finlandia  mempunyai kebijakan sekolah tentant pekerjaan rumah. Seorang guru di Finlandia dapat memutuskan berapa banyak pekerjaan rumah yang sesuai atau layak diberikan kepada seorang siswa. Berdasarkan pengalaman Timothy, para pendidik di Finlandia sering memberikan pekerjaan rumah yang relatif sedikit yang dapat diselesaikan dalam jangka waktu beberapa hari. Tugas-tugas yang diberikan biasanya lebih muda, dalam arti para siswa dapat menyelesaikan tugas tersebut secara mandiri tanpa batuan orang lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline