Lihat ke Halaman Asli

Dosen PGSD Unesa Berikan Pelatihan Desain Pembelajaran Berbasis Etnopedagogi Kabupaten Trenggalek

Diperbarui: 1 Agustus 2024   12:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelaksanaan PKM Dosen PGSD Unesa/dokpri

Trenggalek, 27 Juli 2024 – Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) memberikan pelatihan desain pembelajaran berbasis etnopedagogi melalui refleksi budaya lokal di Kabupaten Trenggalek. Pelatihan ini berlangsung pada hari Sabtu, 27 Juli 2024, dan diikuti oleh puluhan guru sekolah dasar dari berbagai kecamatan di Kabupaten Trenggalek.

Peserta pelatihan PKM PGSD UNESAPelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mengintegrasikan budaya lokal ke dalam proses pembelajaran di sekolah. Dengan demikian, diharapkan siswa dapat lebih memahami dan menghargai kearifan lokal yang ada di sekitar mereka, sekaligus meningkatkan motivasi dan hasil belajar mereka.

Ketua Tim Pelatihan, Ivo Yuliana, M.Pd., menjelaskan bahwa etnopedagogi adalah pendekatan pembelajaran yang memanfaatkan kearifan lokal sebagai sumber belajar. "Kami ingin membantu para guru untuk mampu mengembangkan materi ajar yang relevan dengan budaya lokal Trenggalek, sehingga pembelajaran menjadi lebih kontekstual dan bermakna bagi siswa," ujar Ivo Yuliana, M.Pd.

Diketahui, anggota timnya yakni Neni Mariana, M.Sc., Ph.D., Nadia Lutfi Choirunnisa, S.Pd., M.Pd. dan Dr. Ari Metalin Ika Puspita, M.Pd. Selama pelatihan, para peserta diajak untuk menggali dan merefleksikan berbagai aspek budaya lokal Trenggalek, seperti seni, tradisi, dan bahasa daerah. Selain itu, mereka juga dibimbing dalam merancang modul pembelajaran yang mengintegrasikan unsur-unsur budaya lokal tersebut.

Salah satu peserta pelatihan, Ibu Sutiyah, S.Pd., menyampaikan apresiasinya terhadap pelatihan ini. "Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami, para guru, karena memberikan wawasan baru tentang bagaimana memanfaatkan budaya lokal dalam pembelajaran. Saya yakin siswa akan lebih tertarik dan antusias dalam belajar jika materi yang diajarkan dekat dengan kehidupan mereka sehari-hari," ungkap Ibu Sutiyah.

Pelatihan ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh Dosen PGSD Unesa. Diharapkan, melalui kegiatan seperti ini, sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat dapat terus terjalin, serta kontribusi nyata Unesa dalam memajukan pendidikan di daerah dapat terwujud.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline