Juru parkir adalah profesi yang senantiasa dicari oleh mereka yang sehari hari membawa kendaraan bermotor untuk berbagai aktifitas . Tak terkecuali ibu ibu rempong seperti saya . Dari pengamatan saya di Bandung , ada beberapa temuan yang saya peroleh mengenai juru parkir yang menarik untuk dibagikan .
1. Belum tentu bisa mengemudikan kendaraan
Ini fakta. Rerata juru parkir yang saya temui, mengaku tidak bisa mengemudikan kendaraan (roda 4 khususnya) jadi tak heran jika mereka sering kurang bisa membantu mengarahkan parkir bagi pengemudi yang baru belajar, bahkan yang sudah bisa pun sering keliru menerjemahkan instruksi. Uangkapan belok, balas, balas abis , lurus dan prei adalah standard instruksi juru parkir , terjemahan belok adalah 45 derajat, balas adalah 90 derajat dan balas habis adalah 180 derajat. Saya khusus menanyakan ini pada juru parkir (karena saya kurang paham instruksi)
2. Bekerja bergantian
Area parkir yang tergolong ramai biasanya dikelola oleh sekelompok masyarakat . Ada pembagian jam kerja atau hari kerja yang adil serta diawasi oleh aparat (RT/RW/ Aparat keamanan atau pemilik lahan/toko ) agar tidak terjadi perselisihan lahan . Sudah banyak berita di koran perselisihan lahan parkir berujung perkelahian , ini karena tidak ada pembagian wilayah dan jam kerja . Juru parkir menjadi sumber informasi terpercaya bagi si pengelola atas kejadian yang berlangsung di wilayah kerjanya . Pembagian jam kerja dan hari kerja memungkinkan tukang parkir memiliki pekerjaan lain sebagai pekerjaan utama ataupun pekerjaan sampingan . Saya baru tahu juga kalau tukang parkir bisa merangkap sebagai penjual gorengan, agen pulsa, pengemudi ojek, Penjual makanan semua dilakukan selepas "jam dinas" parkir . Profesi yang menarik,bukan ?
3. Bisa dimintai bantuan oleh pelanggan parkir .
Sebagai orang yang sangat mengenal wilayah kerjanya, juru parkir dapat diandalkan untuk memberi informasi mengenai jam buka toko, alamat, tambal ban terdekat , lokasi seputaran atau membantu mengganti ban cadangan . Saya seringkali meminta bantuan juru parkir pasar untuk mengambil pesanan belanjaan saya di pasar tradisional . Mereka tidak keliru mengantarkan barang pesanan ataupun mengambil pesanan sesuai instruksi. Bantuan demikian adalah hak khusus (previledge ) bagi pelanggan yang sudah dikenal juru Parkir . Inilah hikmah berbincang singkat, menanyakan kabar atau sekedar memberi bingkisan hari raya buat mereka , mereka jadi mengenali pengemudi dan kendaraannya .
Jadi saran saya , jika anda secara rutin menggunakan jasa parkir, sesekali ajaklah mereka berkomunikasi layaknya konsumen dan pemilik toko, sekedar memberi jajanan sebagai sarapan, agar anda bisa mendapat hak khusus , seperti mendapat spot parkir yang paling strategis.
4. Bekerja secara siluman
Bukan sekali dua kali saya membaca komentar betapa sebalnya pengemudi kepada jur parkir liar yang beroperasi seperti siluman , saat mencari spot parkir dia hilang, tetapi saat kita keluar parkir dia muncul bak siluman . Ini adalah tanda tanda pengelolaan parkir yang ditangani perseorangan ,artinya juru parkir kewalahan menangani wilayah parkirnya. Bisa jadi dia serakah tidak mau bekerja secara berkelompok atau memang kurang profesional karena bekerja musiman . Sedapat mungkin Anda menghindari area parkir seperti ini, karena tukang parkir tidak akan bertanggungjawab atas kejadian apapun terhadap Anda atau kendaraan Anda . kehadiran tukang parkir demikian bisa merupakan sinyal area rawan kejahatan curanmor .
5. Tarif parkir