Lihat ke Halaman Asli

Masih Zaman Meributkan SARA?

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Acara Indonesia Lawyers Club di Tv One kemarin malam seru ya? Seru gak sih? Sama sekali enggak kalau menurut saya. Banyak yang nonton kan pasti? Acara terkenal gitu. Apalagi isu yang di bahas, isu yang lagi rame dibicarakan masyarakat Indonesia.

Tapi tunggu dulu. Yakin, penonton akan baik-baik saja setelah menonton acara hebat ini? Sepertinya enggak sih. Ternyata “Rhoma Menggoyang SARA” menuai cukup banyak reaksi dari para penonton, mulai dari reaksi positif ala orang-orang yg super sabar sampai reaksi yang negatif milik orang-orang yang kurang bisa mengelus dada.

Terus, Anda mau menyalahkan respon negatif ini? Mau bilang orang-orang ini tidak dewasa? Siapa coba yang gak tersinggung kalau suku atau agama nya dihina? Bukankah tersinggung itu manusiawi? Dewasa atau tidak nya kita kan bukan di ukur dari tersinggung apa tidak saat orang menghina apa yang kita cintai.

Ayolah kawan,bisa tidak isu ini dikesampingkan saja? Masih belum capek ngeributin SARA? Masih belum capek saling menyudutkan? Masih belum kasihan juga ngeliat orang-orang yang pada awalnya tidak terlibat apa-apa dalam kasus ini, tapi justru menjadi saling membenci ?

Kenapa juga harus mengkritisi agama lain? Kenapa juga harus mengkritisi suku lain? Memang umat agama sendiri uda paling betul? Suku anda sendiri uda paling hebat?

Gimanapun ceritanya, harus kita akui, isu SARA tidak mungkin dapat dihilangkan dari kehidupan kita sehari-hari, mengingatmasyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk. Namun, ingat! Berhati-hatilah kalaupun harus membahas kemajemukan ini. Masyarakat Indonesia dituntut bijak dalan hal ini untuk membahas SARA pada tempat yang tepat , waktu yang tepat dan dengan orang yang tepat.

Tidak adakah hal lain yang lebih nyaman untuk kita bahas, selain membahas SARA? Masih zamankah meributkan SARA? Masih bebal mau bahas SARA? Ya sudah sih, silahkan aja. Kalau saya sih lebih milih ngebahas sara sara lain. Sara Wijayanto misalnya.

Salam hangat. Selamat malam!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline