Lihat ke Halaman Asli

IVON SUPRIADI

Guru Penggerak

Kearifan Lokal: Pilar Pembangunan Berkelanjutan di SMP Negeri 3 Kundur Utara

Diperbarui: 29 Mei 2024   12:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar@dokumentasi pribadi

Kearifan lokal merupakan warisan budaya yang tak ternilai harganya. Dalam konteks pendidikan, kearifan lokal tidak hanya penting untuk menjaga identitas dan kebudayaan daerah, tetapi juga untuk membentuk karakter siswa yang berakar pada nilai-nilai luhur bangsa. Di SMP Negeri 3 Kundur Utara, pengintegrasian kearifan lokal dalam projek penguatan profil pelajar Pancasila tahun 2024 mengambil peran yang signifikan sebagai pilar pembangunan berkelanjutan.

Pembangunan berkelanjutan bukan hanya tentang pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, tetapi juga mencakup aspek sosial dan lingkungan yang harmonis. Dalam hal ini, pendidikan memegang peranan kunci untuk mempersiapkan generasi penerus yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga bijak dalam menjaga dan melestarikan lingkungan serta kebudayaan mereka.

Kearifan Lokal: Definisi dan Signifikansinya

Kearifan lokal dapat didefinisikan sebagai pengetahuan, nilai, dan praktik yang berkembang dan diwariskan secara turun-temurun dalam suatu komunitas. Pengetahuan ini sering kali mencerminkan adaptasi masyarakat terhadap lingkungan alam dan sosial mereka, dan melibatkan cara-cara tradisional dalam mengelola sumber daya alam, hubungan sosial, serta sistem kepercayaan dan nilai.

Di Kundur Utara, kearifan lokal mencakup berbagai aspek seperti tradisi gotong royong, penggunaan bahan alami dalam kehidupan sehari-hari, dan pengetahuan tentang lingkungan sekitar. Kearifan ini sangat relevan dengan konsep pembangunan berkelanjutan yang menekankan pentingnya keseimbangan antara manusia dan alam.

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di SMP Negeri 3 Kundur Utara

SMP Negeri 3 Kundur Utara, melalui projek penguatan profil pelajar Pancasila, berusaha untuk mengintegrasikan kearifan lokal dalam kurikulum dan kegiatan belajar mengajar. Projek ini bertujuan untuk membentuk pelajar yang tidak hanya berprestasi secara akademis, tetapi juga memiliki karakter Pancasila yang meliputi ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.

Implementasi Kearifan Lokal dalam Pendidikan

Implementasi kearifan lokal di SMP Negeri 3 Kundur Utara dilakukan melalui berbagai strategi, antara lain:

  1. Integrasi Kearifan Lokal dalam Kurikulum:

    • Mata pelajaran seperti Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) diintegrasikan dengan materi-materi kearifan lokal. Misalnya, pembahasan mengenai sistem gotong royong dalam masyarakat Kundur Utara yang mencerminkan nilai-nilai kebersamaan dan solidaritas.
    • Pada pelajaran IPA, siswa diajarkan tentang pemanfaatan tanaman obat tradisional dan teknik pertanian berkelanjutan yang digunakan oleh masyarakat setempat.
  2. Kegiatan Ekstrakurikuler:

    • Kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka dan klub lingkungan hidup dapat mengajarkan siswa tentang kearifan lokal dalam menjaga alam dan ekosistem. Kegiatan seperti penanaman pohon dan pemanfaatan sampah organik menjadi kompos adalah contoh nyata bagaimana kearifan lokal diintegrasikan dalam kehidupan sehari-hari siswa.
    • Seni dan budaya lokal seperti tarian tradisional, musik daerah, dan kerajinan tangan diajarkan kepada siswa untuk melestarikan kebudayaan setempat.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline