Akhir-akhir ini banyak kasus prostitusi terungkap di berbagai kota, baik kota kecil maupun kota besar. Kasus tersebut memang sudah lama terjadi dan sulit untuk diberantas. Pelakunya sangat beragam mulai dari anak sekolah, buruh pabrik, ABG usia belasan tahun hingga artis ibukota. Mulai dari prostitusi yang tersebar dari mulut ke mulut sampai dengan prostitusi yang dijalankan melalui media sosial atau online. Kasus prostitusi yang terakhir terkuak cukup mencengangkan masyarakat banyak yaitu bisnis prostitusi di kalangan artis yang dijalankan oleh R-A.
Kasus tersebut membuktikan bahwa prostitusi tidak hanya terjadi pada masyarakat biasa. Prostitusi di kalangan artis tersebut merupakan bentuk pengaruh buruk dari gaya hidup hedonisme. Hedonisme sendiri yaitu pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan. Hedonisme merupakan ajaran atau pandangan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup dan tindakan manusia. Tidak seperti kasus prostitusi yang terjadi pada kalangan masyarakat biasa yang umumnya disebabkan karena kebutuhan ekonomi dan paksaan dari orang lain atau trafficking. Tetapi pada kasus ini artis yang terlibat dalam bisnis prostitusi dipastikan karena gaya hidup hedonisme, sebab apabila dilihat dari penghasilannya, sudah tentu penghasilan artis sudah lebih dari cukup dan pelakunya bukan dalam paksaan. Artis yang terlibat dalam prostitusi, diakibatan karena gaya hidup yang berlebihan di kalangan artis yang apabila dituruti tidak akan ada habisnya dan mereka tidak akan puas sehingga ada beberapa artis yang rela terjun ke bisnis haram tersebut dengan tarif hingga puluhan juta rupiah.
Banyaknya artis muda yang terjerumus dalam bisnis prostitusi ini juga tidak terlepas dari beberapa faktor lain yaitu belum matangnya pemikiran, ajaran agama yang belum tertanam dengan baik dalam diri masing-masing individu serta kurangnya proteksi dari keluarga atau orang terdekatnya.
Dalam rangka menghilangkan atau meminimalisir kasus prostitusi di kalangan artis maka setidaknya harus mencegah terjadinya gaya hidup hedonisme. Gaya hidup artis memang identik dengan hedonisme, dengan adanya gaya hidup seperti ini diharapkan agar peran keluarga bagi para artis kalangan muda dapat memproteksi dari pengaruh buruk tersebut. Kenapa kalangan muda? Karena bisnis prostitusi lebih cenderung menyasar kalangan muda, lantaran peminat prostitusi juga lebih memilih kalangan tersebut untuk menjadi teman kencannya.
Untuk mencegah terjadinya bisnis prostitusi tersebut memang sangat sulit dan harus dimulai dari tingkat keluarga khususnya orangtua. Oleh karena itu pengawasan dan memberikan contoh hidup sederhana terhadap anak, apalagi kalangan artis sangat perlu untuk dilakukan mengingat dunia artis yang terkesan mewah dan cenderung bebas. Dalam rangka pencegahan bisnis kotor tersebut juga tidak hanya peran dari keluarga melainkan pihak pemerintah maupun penegak hukum pun diperlukan untuk menciptakan peraturan yang mengikat baik pelaku maupun pengguna dalam bisnis prostitusi tersebut sehingga bisnis prostitusi khususnya dalam media sosial dapat diberantas seluruhnya. Apabila peraturan sudah tercipta dan dijalankan dengan baik serta penegakan hukum dapat dengan jtegas memberikan sanksi, maka masyarakat pun akan memberi sanksi sosial terhadap pelaku yang terlibat dalam bisnis prostitusi. Jangan sampai artis yang menjadi publik figur justru memberikan contoh buruk pada masyarakat , khususnya pada kalangan muda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H