Lihat ke Halaman Asli

iva umu maghfiroh

Mahasiswa Universitas Terbuka

Ruang Terakhir

Diperbarui: 5 Maret 2024   17:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setahun lamanya surau tidak ditempati
menciptakan sunyi yang semakin hari kian ditakuti
terlebih setelah desas-desus akan akhir zaman ini
yang bakal tiba sebelum tengah hari.

Setahun lamanya manusia dihantui
oleh keraguannya sendiri
atas berkat Ilahi Rabbi
yang menjela dalam tubuh-tubuh suci.

Setahun lamanya kami menanti
dalam keraguan dan tanda tanya besar di dalam diri
akan kebesaran serta pertolongan yang dijanjikan
kepada jiwa-jiwa yang meronta dan bernyanyi.

Hanya saja kebajikan Tuhan amatlah besar
surau kosong itu kini kembali diisi oleh lantunan kitab suci
juga pujian-pujian indah yang menggetarkan hati
diterangi remang lampu dan mentari yang hampir sembunyi
di balik pepohonan rimbun, langit malam dan mencekam.

Di sanalah aku berada kini
tenggelam dalam ruangan kosong yang sesak sejak setahun terakhir
menanti anak cucu datang di akhir bulan
demi setumpuk bunga layu yang ditaburkan di atas pemakaman.

Satu-satunya
bukan salah satunya
ruang terakhir yang dapat dihuni
selain warisan surau yang hampir mati.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline