Lihat ke Halaman Asli

Capek, Kesirep, Ketipu

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salam persahabatan dari rina/ivarksd di russia...

Ini salah satu tulisan lamaku difacebook enggak ada salahnya aku share disini...

Hari ini entah kenapa beberapa teman mengalami nasip yang sama "kecopetan".

Sebentar lagi liburan sekolah anak anak dan pastinya banyak yang kepengen mudik dan itu perlu biaya kebetulan tahun ajaran baru nantinya juga akan memerlukan biaya sehingga ada beberapa orang akan bertindak nekat "mencopet" jadi copet musiman.

Jadi temen temen hati hati kemanapun kalian pergi ...karena yang dihadapi copet pengalaman dan copet musiman.

Aku sendiri pernah kehilangan cd player di kendaraan umum di Indonesia dan dirussia ketika ditaman bermain sibuk ngawasin anakku sambil berdiri seseorang ambil fotocopy dokumenku dari kantong jaket musim dinginku...jelas enggak berasa karena tebel..bodohnya aku sudah heran kenapa satu anak terus melihat keaku seharusnya aku langsung lihat kebelakang..sicopet datang mengembalikan dokumen dan minta uang imbalan dan aku mengenali dia ..pria mabuk yang duduk disalah satu kursi ditaman bermain tersebut...

Teman amerikaku kehilangan dompet ketika makan di restaurant dan tasnya digantungkan dikursi, sipencopet duduk dimeja dibelakang mereka dan berkelompok.. kaum gypsy ..yang emang dikenal tukang copet di eropa, sama halnya jika dikereta api wanita wanita gypsy akan jalan dari gerbong ke gerbong mencopet mereka yang tertidur atau pura pura meramal lalu mencuri sistemnya sama kaya hipnotis/sirep.

Banyak orang akan berkata "Wach kamu dicopet karena dihipnotis atau disirep..!"

Kalo bicara sama orang Indonesia tentunya banyak yang percaya karena fenomena dukun atau orang yang punya kemampuan sirep/hipnotis sudah jadi pembicaraan lama.

Tapi kalo sama bule lain soalnya mereka pasti tidak akan percaya karena kesimpulan mereka berbeda sama kita...jawaban mereka soal copet akan beragam dan semua pake logika dari dasar ilmu pengetahuan..

Teori pertama... Para copet itu kudu berlatih memaksimalkan kecepatan tangan seperti tukang sulap.. karena pada dasarnya manusia punya kelemahan soal ini.... cara kerjanya biasanya mudah... satu atau beberapa orang mengalihkan perhatian korban lalu satu orang yang ahli jadi copetnya.. cara lain tentunya jika dalam keramaian dan kita lengah sehingga tas/kantong kita bisa diobok atau disilet/dirusak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline