Lihat ke Halaman Asli

Ivan Prapanca Wardhana

Terhibur Karena Menulis

Cegah Stunting, Program Studi Rekam Medis Univet Bantara Sosialisasikan Aplikasi Tumbuh Kembang Anak

Diperbarui: 8 Agustus 2023   21:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengamat Kesehatan Masyarakat, Julia Pertiwi, S.K.M., M.K.M. saat memaparkan materi tentang bahaya stunting (Foto: FKMIK Univet Bantara)

Sukoharjo - Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Program Studi D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan mengangkat tema "Penguatan Kapasitas Manajemen Data Berbasis Digital Health dan Sosialisasi Jadwal Imunisasi IDAI 2023 untuk Pencegahan Stunting". pada Jumat (28/07) pekan lalu.

Pengamat Kesehatan Masyarakat, Julia Pertiwi, S.K.M., M.K.M. sekaligus Narasumber dalam kegiatan ini memaparkan bahwa stunting merupakan suatu kondisi tinggi badan di bawah standar tinggi badan sesuai usia anak.  Hal tersebut disebabkan masalah gizi kronis yang terjadi pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK) karena kurangnya asupan bergizi dalam jangka

waktu yang lama. Pencegahan stunting memerlukan kerjasama berbagai pihak. Selain pemantauan pertumbuhan anak, stunting juga dapat dicegah dengan imunisasi.

"Salah satu penyebab stunting adalah penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi. Imunisasi penting untuk mencegah penyakit dengan kondisi berat. Saat ini Ikatan Dokter Anak Indonesia mengeluarkan  rekomendasi imunisasi 2023 yang secara tidak langsung dapat membantu pencegahan stunting." ungkapnya.

Berangkat dari permasalah tersebut melalui kegiatan sosialisasi ini Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Program Studi D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Univet Bantara mengajak masyarakat untuk menggunakan serta memanfaatkan aplikasi pemantauan data pertumbuhan untuk pencegahan stunting.

Ketua Tim Pengabdian kepada Masyarakat, Rika Andriani, S.K.M., M.P.H. mengungkapkan bahwa setelah terlaksana kegiatan edukasi pencegahan stunting ini, masyarakat dapat memanfaatkan aplikasi pemantauan tumbuh kembang anak.

 "Kami berharap kegiatan ini bisa memberikan tambahan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam pemantauan tumbuh kembang anak. Pemantauan data pertumbuhan dengan memanfaatkan teknologi informasi kesehatan dapat digunakan untuk pencegahan stunting." pungkasnya.

Dalam hal ini, peserta sangat antusias dalam mengikuti kegiatan sosialisasi dan diskusi ini karena menambah pengetahuan baru terkait pemanfaatan teknologi informasi kesehatan untuk pemantauan tumbuh kembang anak. Para peserta merasa diberikan kemudahan dalam pencatatan data kesehatan anak seperti berat badan, tinggi badan dapat dicatat dengan lengkap menggunakan aplikasi di handphone.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline