Lihat ke Halaman Asli

Ivan Prapanca Wardhana

Terhibur Karena Menulis

Rekonstruksi Kurikulum Merdeka Belajar, Prodi Pendidikan Sejarah Menggandeng Praktisi MBKM

Diperbarui: 6 Agustus 2022   15:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berlangsungnya aara Rekonstruksi Kurikulum Merdeka Belajar (Foto: Prodi Pendidikan Sejarah)

Sukoharjo. Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) Sukoharjo mengadakan Focus Group Discussion dengan mengangkat tema Rekonstruksi Kurikulum Kampus Merdeka dilaksanakan di Ruang Sidang Utama FKIP pada Sabtu (6/8). 

Pakar MBKM dari Universitas Negeri Semarang, Andy Suryadi, M.Pd. sebagai pengantar dalam kegiatan ini memberikan materi tentang MBKM dan Implementasinya. Dalam pamaparannya beliau menekankan adanya sinkronisasi mata kuliah antar kampus sehingga bisa saling melaksanakan kegiatan dalam rangka implementasi Kampus Merdeka tanpa ada kendala. 

"Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Panduan Pelaksanaan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka menjadi acuan utama dalam pelaksanaan kegiatan dalam rangka implementasi Kampus Merdeka sehingga tolong lebih diperhatikan" ujarnya. 

Pakar MBKM dari Universitas Negeri Semarang, Ganda Febri Kurniawan, M.Pd. dalam materinya yang berjudul Focus Group Discussion Rekonstruksi Kurikulum Kampus Merdeka memaparkan bahwa Merdeka Belajar ini sebenarnya bertujuan untuk memberikan pengalaman baru dengan cara mendorong mahasiswa untuk berkegiatan di luar agar dapat mendapatkan pengalaman. 

"Kami berusaha untuk tetap menjaga marwah program studi kami dengan memberikan mata kuliah yang bersifat mata kuliah wajib selama lima semester, barulah pada saat semester enam diberikan mata kuliah pilihan dan pengembangan prodi," terangnya.

Sekretaris Prodi Pendidikan Sejarah, Andriyanto, S.S., M.Pd. di sela-sela kegiatan tersebut menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan kesiapan Program Studi Pendidikan Sejarah dalam menghadapi implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka. 

"Kami menyadari bahwa mata kuliah yang sebelumnya kami berikan sangat jauh dari teknologi dan masih bersifat manual, dengan adanya rekonstruksi mata kuliah ini dengan menghadirkan alumni dan pakar kami berusaha menggali pengalaman mereka agar kami bisa menyusun mata kuliah yang dekat dengan teknologi seperti media pembelajaran yang lebih canggih dan kreatif" pungkasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline