Lihat ke Halaman Asli

Ivan Prapanca Wardhana

Terhibur Karena Menulis

Pakar Ekonomi Univet Bantara: UMKM Perlu Memahami Pencatatan Pengelolaan Keuangan

Diperbarui: 15 April 2022   18:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim Pengabdian Univet Bantara saat melakukan pendampingan di UD Ulam Sari (Dokpri)

Sukoharjo - Univet Bantara. Pakar Ekonomi Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) Sukoharjo Made Wedaswari, S.Sos., M.Si. menilai bahwa pencatatan pengelolaan keuangan sangat penting utamanya bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Namun berdasarkan riset yang dilakukan Kementerian Keuangan pada tahun 2020, Usaha Mikro dan Kecil masih mengabaikan hal tersebut.

Lebih lanjut Wedaswari menyatakan bahwa pengeluaran akan kurang efisien jika catatan pengelolaan keuangan tidak selalu up to date. Dengan menyusun rencana keuangan, pelaku UMKM dapat memperkirakan jumlah pendapatan dan pengeluaran selama beberapa periode berikutnya. Hal ini juga akan memberikan dampak positif pada berjalannya UMKM tersebut sehingga lebih terarah dan memiliki tujuan.

Sejak tahun 1981, UD Ulam Sari merupakan salah satu UMKM asal Solo yang memproduksi kerupuk bawang dan produk tersebut telah dipasarkan hingga ke kota-kota sekitar Solo Raya. Pemilik usaha Kerupuk Ulam Sari Purwanti (58) dalam wawancaranya pada Kamis (14/04) mengungkapkan dalam menjalankan usahanya selama puluhan tahun tidak ada pencatatan pengelolaan keuangan yang dilakukan.

"Semisalnya ada (red: pencatatan pengelolaan keuangan) paling nanti isinya berapa modal yang kami keluarkan selama produksi, kemudian siapa yang sudah membayar dan yang masih bon. Semisalnya ada sisa kami anggap sebagai keuntungan. " jelasnya.

Melalui Program Pendampingan Pengelolaan Keuangan dan Strategi Pemasaran di Era Pandemi, Wedaswari berharap dalam kondisi yang sekarang ini UMKM di Kota Solo utamanya UD Ulam Sari dapat bertahan dalam menjalankan usahanya dengan memperbaharui sistem pencatatan pengelolaan keuangan hingga inovasi produk yang dipasarkan.

"Nantinya pelatihan yang kami berikan yang pertama pasti mengenai pencatatan pengelolaan keuangan kemudian dalam hal strategi pemasaran kami akan lebih fokus kepada pengembangan varian dan kemasan produk kerupuk Ulam Sari. Bisa jadi kami memproduksi kerupuk pedas untuk kalangan anak muda atau kerupuk mentah siap masak untuk dipasarkan sebagai produk oleh-oleh" terang Wedaswari.

Setelah dilakukan pendampingan, pemilik UD Ulam Sari saat ini sudah menguasai dan sudah mulai melakukan pencatatan pengelolaan keuangan. Walaupun masih dalam tahap yang sederhana, namun pencatatan sudah dilakukan dengan cukup baik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline