Lihat ke Halaman Asli

Ivan Prapanca Wardhana

Terhibur Karena Menulis

Rektor Univet Bantara Menjadi Narasumber dalam Forum Kader Sukoharjo Ke-19 PC IMM Sukoharjo

Diperbarui: 26 Februari 2022   16:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rektor Univet Bantara Saat Mengisi Acara Dalam Forum Kader Sukoharjo (FKS) #19 Yang Diadakan Oleh PC IMM Sukoharjo/dokpri

Sukoharjo - Univet Bantara. Rektor Univet Bantara, Prof. Dr. Farida Nugrahani, M.Hum. menjadi narasumber dalam Acara Forum Kader Sukoharjo (FKS) #19 dengan tema Urgensi Narasi Digital dalam Perkembangan Teknologi dan Informasi di Era Society 5.0 yang dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting pada Sabtu, 26 Februari 2022.

Acara tersebut diawali dengan sambutan dari Fatekhah Helsasari selaku Ketua Umum Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kabupaten Sukoharjo. Dalam sambutannya, Fathekah Helsasari menyampaikan bahwa mahasiswa harus memiliki kemampuan menciptakan narasi digital yang dapat memberikan pengaruh positif terhadap kehidupan bermahasiswa serta mampu menjawab keresahan yang dirasakan oleh mahasiswa

Rektor Univet Bantara, Prof. Dr. Farida Nugrahani, M.Hum. dalam acara inti tersebut menyampaikan bahwa mahasiswa harus mampu mengembangkan kecakapan literasi, dimana pada saat ini Negera Indonesia sedang mengembangkan generasi emas yang siap mengembangkan Kebhinekaan Global.

Dalam kesempatan tersebut beliau juga berpesan bahwa mahasiswa harus mampu berpikir kritis dan kreatif, dimana ketika kita menerima suatu informasi atau berita harus mampu dikritisi terlebih dahulu diklarifikasi terlebih dahulu sebelum disebarluaskan agar terhindar dari berita bohong atau hoax yang sangat merebak diera literasi digital ini.

"Karena apa saja yang kita bagikan baik itu berita atau informasi diera digital ini menjadikan self-branding bagi diri kita, jangan sampai kita membagikan berita atau informasi yang ternyata palsu merusak citra kita sebagai mahasiswa karena jejak digital saat ini sangat sulit untuk dihapus. Oleh sebab itu pentingnya triangulasi sumber data menjadi kunci penting dalam melakukan klarifikasi dan mengkritisi berita atau informasi yang kita dapat agar terhindar dari berita bohong dan informasi palsu", pungkasnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline