Lihat ke Halaman Asli

Journey to Central of Java & Atlas City

Diperbarui: 13 Juni 2016   23:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Pastinya dalam hidup kita ada sebuah perjalanan atau ada sebuah momen yang sangat istimewa  untuk dikenang di memori kita yang akan kita ceritakan kembali kepada seseorang, seperti orang-orang penjelajah berkata “bawalah kenangan, tinggalkan jejak kaki saja”.

Dan tiba tanggal 26 mei 2016 ini awal perjalanan saya yang pertama kali ke Semarang tapi dalam perjalanan saya ini tidak seperti perjalanan-perjalanan yang kemarin yang hanya berjumlah 2 orang atau saya seorang saja tapi kali ini saya rombongan atau bisa dibilang seangkatan kuliah kami berangkat ke Semarang dan juga dalam rangka hunting photografi.

Kita mundur dihari sebelum pemberangkatan yaitu hari Rabu itu adalah hari persiapan dan juga membaca rundown dan juga pengarahan dari tour guide tentang apa saja yang aka dilakukan nanti disana dan juga menerangkan tempat yang akan dituju dan juga sebelum hari pemberangkatan pula ada kendala yaitu saya atau kami seangkatan hampir tidak jadi berangkat Karena ada beberapa mahasiswa yang belum bayar atau belum melunasi uang perjalanan dan seangkatan harus menalangi uang mahasiswa yang belum lunas tersebut dan total mahasiswa yang belum ada lima belas orang dan itu cukup lumayan banyak dan setelah pembahasan itu akhirnya kami semua keluar studio dan selesai permasalahannya tinggal menunggu keajaiban yang terjadi besok nya, setibanya saya dirumah saya packing alat-alat photografi seperti tripod, kamera, flash dan yang terpenting baterai camera yang harus full charge setelah peralatan photografi sudah siap sekarang waktunya packing baju dan celana hal yang terpenting untuk perjalanan jauh adalah harus membawa pakaian dalam yang banyak itu yang terpenting bagi saya, oke semua kelar barang-barang sudah dimasukan ke carrie saatnya tidur menyiapkan fisik untuk besok.

Paginya persiapan dan mandi dulu setelah mandi check carrie, peralatan photografi abis itu mandi siangnya berangkat sekitar jam sepuluhan naik kereta ke kampus dan itu seperti mau naik gunung bawa-bawaan banyak dan memakai attribute seperti anak gunung iya tetapi enggak itu menurut saya lumayan keren, setibanya dikampus ternyata bukan saya aja yang bawaan barangnya banyak seperti udah mau minggat dari rumah selama seminggu dan abis itu saya berkumpul dengan anak-anak kelas saya dan juga berkumpul dengan kelompok photografi untuk merencanakan apa saja yang mau difoto nanti dan untungnya dari kelompok saya adalah peralatan lumayan lengkap mulai dari lensa tele dan flash external dan juga kelompok saya itu satu bus yaitu bus dua jadinya enak.

untuk berkomunikasi sambil diperjalanan, setelah satu jam berlalu akhirnya tiba untuk berngakat tapi sebelum berangkat kami mengambil baju hunting yang telah disediakan oleh kampus habis mengambil baju saya dan kelompok saya naik ke bus dan menaruh barang-barang di bagasi setalah manaruh barang baru siap berangkat.

Dokumentasi Pribadi

Diperjalanan di jalan tol saya melihat-lihat keindahan alam yang berada di jendela, saya duduk di kursi bagian tengah dan saya sebangku dengan teman saya yang bernama Bima dan itu juga temen sekelas juga di semester 1 nya dan sekarang sudah berpisah tapi diya tetap masih di kelas c di semester 2 nya iya hebat juga diya masih bertahan di kelas c menurut saya. 

Tapi dengan duduk bareng sama dia tidak membuat bosan saya karena dengan tingkah lakunya yang konyol dan kadang banyolan-banyolannya yang membuat saya ketawa pula. Dan juga di bus kami ada 2 tour guide satu cewe satu cowo dan juga ada dosen pemimbing photografi kami yaitu pak Hermanto dan juga ada mas Ade sebagai pegawas mahasiswa tapi yang paling menonjol di bus ini adalah tour guide yang cewe karena paras nya yang cantik dan imut pula dan namanya kak Astrid dan juga kak Astrid sebagai pemanis pula di bus saya karena rata-rata penghuni bisa saya adalah cowo semua. Dan setelah beberapa waktu lewat akhirnya bus kami dan bus rombongan tiba di rest-area 58 untuk berhenti membuang air kecil, air besar dan juga sholat magrib karena kami tiba kisaran waktu 5:30 mau menjelang magrib. 

Suasana rest-areanya cukup bagus juga karena memiliki masjid yang sangat besar dan fasilitas di rest-area tersebut sangat lengkap mulai dari foodcort sampai tempat santai untuk para truck-driver. Setelah selesai sholat magrib kami mulai berangkat kembali menuju semarang dan tempat tujuan pertama adalah Masjid agung Semarang yang akan tiba pukul 04:00 subuh.

Pukul 01:30 saya terbangun dan melihat ke arah jendela ternyata bus 2 terkena macet parah sekali. Dan saya langsung bertanya kepada tour-guidenya dan hasil jawabannya cukup membuat saya langsung bete karena bus 2 terjebak macet dari jam 11:30 dan itu posisi bus masih di kawasan pinggiran kota Semarang dan kata tour-guidenya di depan jalanan sana ada kecelakan yang membuat kemacetan yang sangat parah sekali yang akhirnya bus saya terlambat untuk ke Masjid agungnya.

Dokumentasi Pribadi

Dokumentasi Pribadi

Dokumentasi Pribadi

Masjid agung Semarang gimana mau mendesikripsikannya? Dari bangunannya yang sangat majestic dan wonderfull sekali tapi sayang saya tidak bisa merasakan sholat subuh di masjid ini karena kendala di jalan tadi yaitu kena macet parah dan harus di iklaskan saja tapi yang pertama kali sampai adalah bus 4 karena dengar kabar bus 4 melawan arah berkendaranya pantasan cepat dan masih keburu sholat dan melihat sunrise. Arsitektur masjid ini mengingatkan saya pada masjid yang Mekkah karena ada 6 payung besar sekali dan payung itu terbuka pada saat sholat Jumat dan hari-hari besar islam, sejarah masjid ini dibangun pada tahun 2001 dan selesai dipembangunan tahun 2006 sih dan masjid ini luasnya sangat besar sekali memiliki satu menara yang sangat tinggi dan besar  yang berfungsi untuk segala hal seperti dilantai satunya ada tempat studio radio dan dilantai duanya ada museum dan paling atas adalah tempat melihatnya hilal untuk mencari tahu awal bulan puasa, dan setelah waktu menunjuk pukul 7 akhirnya romobongan bus saya dan yang lain dipanggil untuk melanjutkan perjalanan selanjutnya.

Dokumentasi Pribadi

Setalah sejam setengah kami tiba di museum kereta Ambarawa. Museum kereta ini beda dari yang di daerah-daerah karena menawarkan naik kereta lokomotif dengan gerbong yang sangat tempo dulu dan juga disuguhkan pemandangan daerah rawa pening yang sangat indah, tapi saya naik kereta giliran kedua tapi gak apalah menunggu. Cerita di museum ini sangat bersejarah sekali dulu ini belum menjadi museum dulunya masih stasiun kereta yang aktif pada zamannya. Setelah kereta tiba waktunya untuk melihat keindahan alam ambarawa pada awalnya pemandangannya belum terlihat tapi setelah beberapa kilometer akhir nya rawa pening terlihat dan begitu indah sekali, sangat luas rawa ini dan pemandangannya rawa dengan komposisi dibelakangnya gunung itu susah sekali untuk dijelaskan hanya bisa diam melihatnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline