Lihat ke Halaman Asli

Cahaya Harapan

Diperbarui: 20 Juni 2015   05:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kita Sering Menimbun Rasa...
Tapi Tak Mampu 'Menikam' Duka...
Kita Sering Menanam Cinta...
Tapi Tak Mampu 'Membunuh' Luka...

Ingin Kita Bahagia...
Tapi Tak Sabar Berjerih Payah...
Ingin Kita Genggam Harap dan Asa..
Tapi Tak Tekun Berkeringat Lelah...

Kita Tahu, Bagaimana 'Baik' Berbuah...
Tapi Tak Tegas 'Menghunusnya'...
Kita Tahu Bagaimana Berubah...
Tapi Tak Lugas 'Mewujudkannya'...

Kenyataan Boleh Tak Seindah Harapan...
Ataupun Niat Boleh Tak Sejalan Kenyataan...
Setiap Keringat Pasti Ada Harganya....
Setiap Duka Pasti Ada Sukanya....

Karena Bintang Tak Bersinar Tanpa Tujuan...
Ataupun Mentari Tak 'Membakar' Tanpa Haluan....
Lihat....Dunia Selalu Bergerak Dalam dan Karena Cinta...
Dan Kaki Para Peziarah Tak Boleh Berhenti Tanpa Harapan dan Cinta Pula....

Sebab Keramaian 'Tercipta' Karena Kesendirian...
Sebab Dahaga Tercipta Karena 'Terpuaskan'...
Daya 'Terbentuk' Karena 'Kekosongan'....
Dan Cahaya Takkan Pernah Pergi Dalam Kelam Nian....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline