Lihat ke Halaman Asli

Jokowi Si Anak Bengal

Diperbarui: 24 Juni 2015   07:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

'Bengal' dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti 'tidak mau mengindahkan nasihat; keras kepala'. Itulah Jokowi, si anak keras kepala yang berani melawan siapapun ketika bertentangan dengan prinsip yang dia punya. Bahkan melawan "atasannya" sendiri. Bahkan juga melawan "kekuatan asing" yang konon begitu ditakuti.

Kebijakan mobil murah misalnya. Tanpa ba bi bu, Jokowi langsung to the point melawan kebijakan pemerintah pusat tersebut (baca : presiden). Sebagai gubernur, yang secara struktural berada di bawah presiden, tentu saja sikap ini dinilai lancang. Mestinya Jokowi mendukung penuh setiap kebijakan yang di ambil oleh pemerintah pusat, bukan malah sebaliknya.

Tak lama berselang, kebengalan Jokowi terjadi lagi. Permintaan Mendagri, Gamawan Fauzi, untuk segera mengganti lurah Lenteng Agung, di tolak mentah-mentah sama Jokowi. Sedikitpun Jokowi tidak mengindahkan "nasehat" dari "atasannya" tersebut. Bahkan melalui Ahok, Mendagri balik dituding untuk belajar bagaimana berpegang teguh pada konstitusi.

Kebengalan Jokowi dalam melawan kekuatan asing juga terlihat ketika dia tidak setuju dengan syarat-syarat yang ditetapkan oleh Bank Dunia (World Bank) terkait pinjaman dana 1,2 trilyun untuk normalisasi sungai di Jakarta dalam proyek JEDI (Emergency Dredging Initiative). Secara terbuka dia malah berani menyatakan, "saya tidak mau diatur-atur sama Bank Dunia!"

Ketika masih menjabat walikota Solo, aksi bengal melawan gubernur Jateng, Bibit Waluyo, juga sempat mencuat ke permukaan. Kegigihan Jokowi dalam menolak gurita kapitalisme dan keinginannya untuk mempertahankan cagar budaya, membuatnya bersikeras untuk menolak pembangunan mall di lahan bekas pabrik es Saripetojo.

Itulah Jokowi si anak bengal. Di balik kesederhanaan, keramahan dan kelemahlembutannya, Jokowi sebenarnya memiliki watak keras kepala. Apa yang menjadi prinsip dan keyakinannya, akan dia perjuangkan dengan gigih meskipun beresiko melawan arus yang kuat. Siapapun yang menghalanginya, akan dia lawan dengan elegan, tegas dan lugas. Beberapa prinsip yang dia perjuangkan dengan konsisten dapat kita sebutkan antara lain :

- Keberpihakannya kepada rakyat kecil (bukan kapitalisme)

- Melindungi dan melestarikan cagar budaya

- Mengembangkan identitas kota yang berkarakter (city branding)

- Berpegang teguh pada konstitusi

- Membangun birokrasi yang bersih dan melayani

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline