Lihat ke Halaman Asli

Hina Jokowi, Dosen Ditangkap

Diperbarui: 18 Desember 2015   09:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Lagi, seorang penyebar kebencian kena batunya. Makanya kalau benci itu ya jangan berlebihan lah, jadi inget film Meteor Garden dimana seorang cewek awalnya benci banget sama si cowok tapi lama-lama malah cinta. Ya kalo difilm itu sih akhirnya menyenangkan, happy happy ending, nangis haru sambil hujan hujanan pelukan....Tao Ming Se!! Lah ini endingnya malah nangis-nangis, dipeluk dipenjara sama napi kekar.

Yulius Paonganan alias Ongen yang memiliki akun Twitter @ypaonganan memposting foto Presiden Jokowi ketika bersama Nikita Mirzani dan memberikan tagar #papadoyanlonte. Padahal itu foto lama dan kebetulan Nikita Mirzani ini belakangan jadi artis tenar akibat film teranyarnya berjudul "korban jual beli manusia" yang kehebohannya berusaha menyaingi komedi MKD pada sidang etika Setya Novanto.

Ongen ini memang pembenci Jokowi, menurut berbagai sumber Ongen sering kali mengunggah berbagai hinaan kepada Presiden Jokowi, Bu Susi pun pernah dihina olehnya dan ternyata kepolisian divisi Cyber Crime telah memantau akun Ongen selama ini. Namun kali ini Ongen kena batunya. Dan seperti biasa, sama seperti kasus hater lainnya, kalau udah ditangkap polisi langsung nangis-nangis bombay, alasannya gak sengaja, khilaf, cuman share atau lagi kesurupan jin...Hadoh kalian ini memang cuman berani di dunia maya. Galaknya cuman di dunia maya, tau nggak kalau di dunia maya itu banyak bencong...iya bencong kayak kalian, atau istilahnya hode. Hode itu istilah yang digunakan para pemaen game online, awalnya dari game Ragnarok online, hode itu tadinya monster yang mirip kelamin laki-laki, walaupun saya yakin pembuatnya gak bermaksud demikian. Nah di game online ini banyak laki-laki yang berpura-pura jadi wanita, loh bisa? Lah iya gampang, kan gak keliatan wajah asli si pemaen game tersebut yang keliatan hanya karakter yang dimainkannya. Jadi sangat munngkin sekali karakternya perempuan cantik, sexy dengan muka lugu khas anime tapi dibalik itu yang memainkannya ternyata cowok, item, kekar, brewokan pula. Nah yang kayak gitu kita sebut hode. 

Kenapa bisa gitu? Karena di dunia maya kita bisa jadi apa saja yang kita mau dan menurut sebuah artikel yang dulu saya baca, banyak orang yang berkarakter sebaliknya di dunia maya dari sifatnya dunia nyata. Jadi didunia maya terlihat gagah nan galak dengan status-statusnya yang terlihat garang namun bisa jadi sebenarnya sehari-hari orang seperti itu hanyalah seorang pecundang yang tersingkir dari persaingan dikantornya atau orang yang dirumahnya terjajah sang istri, mengkerut ketakutan begitu liat istrinya. Itu sebabnya ketika penyebar kebencian ini ditangkep, karakter aslinya keluar....nangis-nangis lah dia, minta maaf, bilang khilaf, disantet lah, keserupan lah, bla...bla...bla.

Tapi kasus kali ini cukup menarik banyak perhatian masyarakat karena ternyata pelakunya adalah seorang Dosen! Ya Dosen!

Entah kenapa kalau menyangkut dosen selalu menjadi hal yang menarik untuk dibully. Mungkin karena banyak diantara kita yang dulu selalu di bully dosen, mungkin dulu banyak yang disuruh tutup pintu dari luar karena dateng terlambat, disuruh nunggu berjam-jam untuk bimbingan, nguber-nguber sang dosen kesana kemari untuk bimbingan, atau mungkin ada juga yang pacarnya direbut oleh sang dosen. Sebagai dosen kadang saya merasa sedih, kenapa kita ini kalau melanggar aturan trus profesi kita dibawa-bawa juga seolah-olah kalau dosen yang melakukannya dosanya jadi ribuan kali lipat dimata masyarakat. "Dosen selingkuh" jadi headline di televisi, "Dosen menerima gratifikasi seks" ini pernah kejadian di negri tetangga, jadi kalau kita sebagai dosen yang melakukannya maka jadi menarik dan heboh, nanti kalau saya buang sampah disungai tiba-tiba muncul berita "Dosen buang sampah sembarangan!". 

Jadi dosen itu memang berat. Gaji gak seberapa, gak bakalan bisa buat maen golf, beli jet pribadi apalagi menyewa artis puluhan juta semalam. Dan giliran kita salah langsung digebukin rame-rame sampe bonyok, gak ada yang membela mati-matian layaknya Setya Novanto. Saya gak bermaksud membela si Ongen ini, memang dia pantas dihukum dan jadi pelajaran buat yang lainnya untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan media sosial. Dan kalau menempatkan diri menjadi pengkritik, jadilah pengkritik yang cerdas dan sopan, ini Indonesia kita menjunjung tinggi budaya Timur yaitu sopan santu. Juga ini pelajaran terutama bagi saya yang sama-sama berprofesi sebagai dosen, harus berhati-hati dalam segala hal kalau gak mau bonyok-bonyok dibully rame-rame. Udah gaji gak seberapa, masuk bui pula....repot. Saran aja buat Ongen kalau sampai masuk penjara nih, nanti kalau mandi disana jangan sampai jatuh yah sabunnya....

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline