Lihat ke Halaman Asli

Percepatan Tujuan

Diperbarui: 12 November 2018   09:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pada awal tahun 1930 an, Clark Hull yang merupakan salah satu psikolog terkenal di abad 20 mempresentasikan apa yang disebut sebagai "hipotesis percepatan tujuan".

Dalam penelitiannya, ia membuat sebuah lintasan panjang yang ia bagi ke dalam bagian yang sama.  di setiap "garis finish" ia kemudian menaruh tikus  di lintasan tersebut dan mencatat seberapa cepat mereka berlari di masing-masing bagian lintasan. 

Hull melihat bahwa "semakin dekat hewan-hewan tersebut ke tujuan atau sasaran mereka, maka mereka akan makin cepat bergerak dalam melintasi maze atau lintasan  tersebut." Dengan kata lain, semakin dekat tikus itu dengan makanan tersebut, maka akan semakin cepat mereka berlari.

Gagasan Hull ini sejalan dengan gagasan ilmuwan lainnya yang meneliti tentang perilaku manusia. Mereka akhirnya berpandangan bahwa semakin dekat seseorang terhadap pencapaian tujuan pribadinya maka orang tersebut akan bergerak lebih cepat dan mengeluarkan usaha yang makin besar untuk mencapai hal tersebut. 

Ketika kita merasa bahwa kita berada dalam "track" atau jalur yang tepat kearah tujuan hidup kita, maka kita akan semakin bersemangat dan mengeluarkan usaha terbaik kita. dan begitu pula sebaliknya, ketika kita tidak merasa bahwa hidup kita mengarah pada sesuatu yang ingin kita capai, maka usaha dan tenaga yang kita miliki untuk bergerak pun akan semakin menurun dan kita pun hidup tidak produktif

Maka, mensetting tujuan yang tajam dan terasah pun menjadi hal yang sangat penting untuk memastikan kita senantiasa meningkatkan usaha yang kita miliki untuk lebih produktif didalam pencapaian tujuan kita saat ini.

Jadi, sudahkah anda mensetting tujuan yang tajam dan terasah dalam hidup anda saat ini?



Ivandhana, LCPC

Personal Productivity Coach 

www.ivandhana.com




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline