"Kamu bisa kerja bener nggak sih? Dari kemarin kok salah terus?" Seorang lelaki paruh baya terlihat berbicara dengan seorang pemuda. Dilihat dari bentuk komunikasi yang mereka lakukan, tampaknya sang pemuda ini adalah karyawan dari pria tersebut. Dan sepertinya sang pemuda baru saja melakukan kesalahan.
"Saya sudah berusaha mengerjakan yang bapak perintahkan, tapi....."
Belum selesai sang pemuda berbicara, pria tadi memotong perkataannya dengan nada tinggi
"Nggak usah alasan kamu, sekali salah ya tetap saja salah. Apalagi ini kesalahan yang sudah kesekian kalinya kamu lakukan"
Seorang karyawan dalam suatu perusahaan akan selalu dituntut untuk mampu melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik. Apabila ia mampu untuk melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik maka dia akan dinamakan sebagai karyawan yang kompeten. Untuk menjadi karyawan yang kompeten maka seorang karyawan tentunya harus memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk jabatan tersebut atau standar kompetensi jabatan.
Standar kompetensi jabatan disini mencakup seluruh pengetahuan, dan keterampilan yang harus ada dan diperlukan dalam suatu posisi jabatan agar tugas dan fungsi jabatan tersebut dapat dilaksanakan secara professional, efektif dan efisien. Terdapat dua jenis kompetensi yaitu soft competency dan hard competency. Soft competency berkaitan dengan kemampuan untuk mengelola proses pekerjaan dan membangun interaksi dengan orang lain. Sementara, hard competency berkaitan dengan kemampuan fungsional atau teknis suatu pekerjaan
Ketika kita mengharapkan karir yang bagus di sebuah perusahaan, maka pastikan kita juga mempersiapkan rencana pembelajaran diri kita di perusahaan tersebut. Sehingga akhirnya kita akan merasakan perkembangan kemampuan dan kapasitas diri yang sejalan dengan pengembangan karir kita di sebuah perusahaan
Banyak orang yang akhirnya karirnya mentok di sebuah perusahaan dikarenakan orang tersebut mengharapkan karir yang baik, namun tak pernah benar-benar merancang program pengembangan diri atau mempersiapkan kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan karir yang diharapkan tadi.
Ada juga beberapa orang yang akhirnya sering melakukan kesalahan didalam pekerjaannya karena kurangnya pengetahuan yang dimiliki dan minimnya minat yang dia miliki terhadap apa yang menjadi tanggungjawabnya tadi. Akhirnya orang-orang ini pun tidak mampu naik ke tingkat yang lebih tinggi walaupun sudah bekerja cukup lama.
Kondisi ini tentunya cukup disayangkan karena setiap orang pada dasarnya memiliki potensi untuk berkembang. Tinggal apakah orang tersebut bersedia belajar dari kesalahannya dan mempersiapkan program pembelajaran yang tepat bagi dirinya untuk mencapai kompetensi yang dipersyaratkan Sehingga akhirnya orang tersebut mampu mengembangkan segala potensi yang dimiliki untuk mencapai setiap tujuannya. Dengan begitu, dimanapun orang tersebut bekerja, kesuksesan, keberhasilan dan perkembangan akan mampu senantiasa dia rasakan.
Ivandhana, LCPC