Lihat ke Halaman Asli

Ivana Dwi Putri

Universitas Brawijaya

Dari Kampus ke Desa: Mahasiswa Brawijaya Kelompok 8 Jantra FISIP X FIB Bantu Kembangkan Pariwisata Lokal di Desa Wringinanom

Diperbarui: 27 Agustus 2024   18:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Program kerja kelompok 8 dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Jantra yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya tengah melakukan upaya untuk memperkenalkan potensi wisata Desa Wringinanom, Kecamatan Poncokusumo, melalui platform media sosial TikTok. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik wisata desa dan memperkenalkan kerajinan lokal yang menjadi unggulan di desa itu.

Desa Wringinanom dikenal memiliki potensi wisata alam yang memikat serta produk kerajinan tangan yang khas. Salah satu daya tarik utamanya adalah wisata tubing Banyumaro, sebuah aktivitas yang memungkinkan wisatawan untuk menyusuri aliran sungai menggunakan ban karet. Jalur tubing berada di kawasan aliran Sungai Amprong dengan rute jalur mulai dari 1 km sampai dengan yang paling panjang 3 km. Aktivitas ini menawarkan sensasi petualangan sekaligus kesempatan untuk menikmati keindahan alam Desa Wringinanom yang masih asri. 

River tubing ini menyediakan 3 paket yang bisa dipilih. Paket pertama yaitu long trip seharga 150.000/orang dan minimal rombongan 5 orang dengan fasilitas yang lengkap seperti rute pengarungan 3 km, welcome drink, perlengkapan river tubing, briefing pengarungan, rescue team (6-8 orang), snack dan minuman, nasi box, dan masih banyak lagi. 

Paket kedua yaitu medium trip seharga 125.000/orang dengan fasilitas rute pengarungan 2 km, welcome drink, perlengkapan river tubing, briefing pengarungan, rescue team (4-8 orang), nasi box, dan lain-lain. Paket ketiga yang dapat menjadi pilihan yaitu short trip seharga 75.000/orang dengan fasilitas rute pengarungan 1 km, perlengkapan river tubing, briefing pengarungan, rescue team (4-8 orang), dan free dock foto (1 spot). 

Tak hanya wisata alam, desa ini juga terkenal dengan produk sandal handycraft, kerajinan tangan berupa sandal yang talinya terbuat dari eceng gondok. Menariknya, kalian bisa membuat sandal kalian sendiri sekaligus mendapatkan edukasi mengenai pembuatan sandal. Harga yang dipatok juga masih terjangkau yaitu 35.000 untuk sepasang sandal. Proses pembuatan sandal ini dilakukan di rumah Pak Widodo, selaku pemilik kerajinan sandal ini. Masih banyak informasi menarik lainnya yang dapat dilihat di website https://www.pesonadewianom.com/.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Melalui platform TikTok, kelompok 8 Jantra FISIP X FIB Universitas Brawijaya membuat konten kreatif yang memperlihatkan keseruan wisata tubing, dan proses pembuatan sandal handycraft. Konten-konten ini diharapkan dapat menjangkau audiens yang lebih luas dan menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Desa Wringinanom.

Earlene Nadine, salah satu anggota dari kelompok 8 FISIP Program Studi Ilmu Komunikasi menyatakan bahwa penggunaan TikTok sebagai media promosi dipilih karena platform ini memiliki jangkauan yang luas dan memungkinkan mereka untuk menyampaikan informasi dengan cara yang menarik dan interaktif. "Kami ingin memperkenalkan potensi wisata Desa Wringinanom kepada khalayak yang lebih luas, terutama generasi muda yang aktif di media sosial. TikTok memungkinkan kami untuk membuat konten yang kreatif dan menarik," ujarnya.

Program kerja ini diharapkan tidak hanya dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisata ke Desa Wringinanom, tetapi juga memberdayakan masyarakat setempat dengan keterampilan baru dalam mempromosikan produk lokal mereka. Dengan adanya program ini, diharapkan Desa Wringinanom dapat menjadi destinasi wisata unggulan yang dikenal luas, sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. 

Kelompok 8 KKN Jantra FISIP X FIB Universitas Brawijaya berharap bahwa upaya mereka dapat memberikan dampak positif bagi Desa Wringinanom dan menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi wisata dan produk lokal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline