Lihat ke Halaman Asli

Struktur dan Institusi Agama dalam Masyarakat

Diperbarui: 26 Januari 2021   18:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Struktur sosial merupakan rangkaian relasi sosial yang terwujud dalam masyarakat sedangkan Institusi mempunyai dua pengertian pertama, sistem norma yang mengandung arti pranata, dan kedua, bangunan. yang dimaksud pranata sosial adalah suatu sistem atau tata kelakuan hubungan yang berpusat kepada aktivitas untuk memenuhi kompleksitas kebutuhan khusus dalam kehidupan manusia.yang kedua Istilah bangunan sosial yang dianggap lebih jelas menggambarkan institusi sosial. Pengertian lembaga lebih menunjukkan suatu bentuk, sekaligus mengandung pengertian yang abstrak perihal adanya norma dan peraturan yang menjadi ciri institusi sosial.

Sedangkan, Agama adalah bentuk keyakinan manusia terhadap sesuatu yang bersifat adikodrati (supernatural) yang seakan menyertai manusia dalam ruang lingkup kehidupan yang luas. Di dalam agama sendiri terdapat dua macam fungsi yaitu fungsi manifest dan fungsi laten, fungsi manifest adalah fungsi yang di sadari dan biasanya merupkan tujuan yang ingin dicapai oleh pelaku ajaran agama (penyelamat, edukatif, control sosial, rasa solidaritas) sedangkan fungi latent adalah fungsi yang tersembunyi dan kurang di sadari oleh pelaku ajaran agama ( Sarana kupul kebo, zina dan perjudian, Dijadikan landasan aktivitas SARA atau peperangan, dan Kedok untuk meminta bantuan di luar kepentingan agama).

Kaitan agama dengan masyarakat banyak dibuktikan oleh pengetahuan agama seperti penulisan sejarah dan figur nabi yang bisa mengubah kehidupan sosial, argumentasi rasional tentang hakikat kehidupan, tentang Tuhan dan kesadaran akan maut menimbulkan kepercayaan seseorang percaya kepada tuhan. Peraturan agama dalam masyarakat menekankan pada hal-hal yang normatif atau menunjuk kepada hal-hal yang sebaiknya dan seharusnya dilakukan.

Institusi agama atau Lembaga keagamaan adalah organisasi yang dibentuk oleh umat beragama dengan maksud untuk memajukan kepentingan keagamaan umat yang bersangkutan di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas hidup keagamaan masing-masing umat beragama

lembaga agama bersifat abstrak atau non material artinya lembaga agama hanyalah sekumpulan norma dan nilai agama yang melembaga dan terinternalisasi dan mendarah daging dalam masyarakat. Lembaga-Lembaga keagamaan ini kemudian memanifestasikan dirinya dalam bentuk material yang menghasilkan organisasi-organisasi keagamaan, pondok pesantren atau sekolah, rumah sakit, bank dan lain-lain

Fungsi Lembaga Keagamaan Lembaga keagamaan yang ada di Indonesia pada umumnya berfungsi sebagai berikut:

  1. Tempat membahas dan menyelesaikan segala masalah yang menyangkut keagamaan.
  2. Memelihara dan meningkatkan kualitas kehidupan beragama umat yang bersangkutan.
  3. Memelihara dan meningkatkan kerukunan hidup antar umat yang bersangkutan.
  4. Mewakili umat dalam berdialog dan mengembangkan sikap saling menghormati serta kerjasama Menyalurkan aspirasi umat kepada pemerintah dan menyebarluaskan kebijakan kepada umat.
  5. Wahana silaturrahmi yang dapat menumbuhkan rasa persaudaraan dan kekeluargaan

Adapun tujuan maupun fungsi lembaga keagamaan baik dari segi manifest maupun laten adalah sebagai berikut :

1. Memperkuat spiritualitas dan menekan iduvidualitas yang cenderung egoistik.

2. Memperkuat solidaritas dalam masyarakat dan mengembangkan sikap saling membantu.

3. Sebagai tindakan preventif mencegah perilaku amoral dalm masyarakat

4. Pemenuhan kebutuhan religious dan penghayatan ketuhanan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline