Pada era kehidupan masa kini, segalanya serba digital. Segala hal dapat dicari dengan mudah serta dapat didapatkan dengan mudah. Tidak lagi perlu berjalan jauh serta mengelilingi toko sekitar untuk mengetahui ketersediaan stok. Pada saaat ini, hamper semua barang dapat dibeli dengan sentuhan layar, pembeli dapat melakukan transaksi secara online dan barang dapat cepat sampai dirumah.
Bagi seorang penjual, branding tentu menjadi hal yang sangat penting dalam persaingan dunia digital. Branding secara digital merupakan upaya yang melibatkan kreatifitas untuk mengenalkan produk/perusahaan kepada konsumen ataupun calon konsumen.
KKN Back To Village 3 merupakan program yang dirancang oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) di masa pandemic COVID-19. Melalui program ini, mahasiswa diterjunkan ke masyarakat untuk mengabdi. Disini saya akan melakukan branding digital serta perluasan pasar UMKM keripik tempe milik Bapak Firjun.
Hal pertama yang dilakukan adalah berdiskusi terkait logo yang akan disematkan dalam kemasan keripik tempe. Diharapkan dari pembuatan logo ini, para calon konsumen dapat mengenal serta mengingat bagaimana bentuk logo dari keripik tempe milik Bapak Firjun. Setelah pembuatan logo disetujui oleh Bapak Firjun, saya melanjutkan mencetak stiker untuk disematkan pada kemasan keripik tempe.
Setelah selesai berurusan dengan logo, selanjutkan saya mendaftarkan usaha keripik tempe ke e-commerce Tokopedia, serta pembuatan akun instagram, postingan akun facebook guna menjaring pasar yang lebih luas. Selanjutnya saya melakukan promosi di e-commerce serta media social terkait, menggunakan foto produk serta caption-caption tertentu. Promosi di facebook cenderung mudah, dikarenakan hanya membutuhkan repost ke grup-grup kuliner yang ada di Jember, serta sudah adanya fitur marketplace di facebook.
Dengan dilakukannya branding secara digital ini, diharapkan dapat lebih menghemat budget untuk melakukan promosi dikarenakan penyampaiannya lebih cepat serta dapat menjaring konsumen yang lebih luas (tidak hanya di Jember saja), serta lebih terhubung langsung pada konsumen (direct selling)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H