Lihat ke Halaman Asli

Darah Segar Politik

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

syarafku mengeras dalam dasi-dasi ngeri

yang katanya utusan Tuhan untuk perbaikan Negeri,

nadiku tercekat pada darah hangat yang bergulat

kisah tentang perdamaian yang masih tak kunjung padam

dibalik jas-jas Negara yang selalu tak pernah diam

hingga membuatku bosan dan hanya berbuah masam

inilah rasa rakyat yang kalut pada dimensi Negeri yang

katanya patut manusia mengarungi

tak salah jika tanganku tergelitik untuk sekedar menyentil

ketidak puasan tentang irama-irama sang pemilik kuasa Negara,

''tangan terkepal dan maju kemuka''

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline