Lihat ke Halaman Asli

Memeluk Mimpi

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Memeluk mimpi dari balik selimut angan

Kulekatkan ia sampai menghangat di pori-pori kulit

Ada getar kebahagiaan menelusup bersama alunan music alam dari luar pintu kamar

Ku seperti ingin terlena sampai sore menjelang

Memeluk mimpi di antara rasa perih dan nyeri

Yang hadir di kepala dan sendi-sendi tubuhku

Ada sebait kekhawatiran mengusik bersama terang silau lampu kamar

Ku seperti ingin menghentakkan ia jauh di bawah kolong rasa

Secepat detik waktu berlalu meninggalkan segala penundaan

Hangat, sepi dan akhirnya tenang…

Kutahu kadang mimpiku menjadi sangat absurd

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline