Guru, adalah seseorang dengan banyak keharusan yang wajib ia miliki. Kemampuan pedagogik misalnya, yaitu mencakup beberapa aspek seperti keharusan untuk mampu memahami karakteristik peserta didik secara mendalam; mampu merancang pembelajaran; mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran; dan mampu mengevaluasi kegiatan pembelajaran serta hasil peserta didik secara berkesinambungan yang nantinya ditujukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Evaluasi dalam dunia pendidikan merupakan sebuah keberlanjutan mengenai mengenai pengumpulan dan penafsiran informasi, menilai keputusan yang digunakan dalam merancang proses pembelajaran yang akan datang. Kegiatan evaluasi bersifat sitematis, berkelanjutan, dan menyeluruh dalam rangka melakukan pengendalian dan penetapan kualitas pembelajaran terhadap berbagai komponen, di dasarkan pada pertimbangan dan kriteria tertentu, serta sebagai bentuk pertanggungjawaban guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Evaluasi terjadi tidak hanya dilakukan di akhir pembelajaran saja melainkan juga dapat dilakukan ketika kegiatan pembelajaran berlangsung, terjadi secara terus menerus, dan mengarah pada tujuan tertentu.
Mengapa evaluasi penting dalam pembelajaran?
Evaluasi pembelajaran sangat penting dilakukan, dikarenakan hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan pemberian keputusan terhadap suatu program pembelajaran yang dilakukan, apakah ada yang perlu diperbaiki, diteruskan atau diganti (diberhentikan). Secara umum, evaluasi merupakan suatu rangkaian kegiatan peningkatan kualitas, kinerja atau produktivitas suatu lembaga dalam melaksanakan programnya. Melalui adanya evaluasi suatu pihak yang ada di suatu program tersebut akan dapat menentukan kebijakan yang akan diambil kedepannya. Hal ini merupakan cara alternatif yang bisa digunakan dalam memperbaiki program atau kegiatan pembelajaran yang sedang atau sudah dilaksanakan.
Evaluasi memiliki keterkaitan dengan tujuan pembelajaran dan proses belajar mengajar, dimana dari ketiganya tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Sebelum melaksanakan pembelajaran guru akan merencanakan tujuan-tujuan apa saja yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran. Dengan adanya tujuan yang telah disusun, seorang guru akan lebih terarah dalam mengajarkan suatu materi kepada peserta didik. Guru mengetahui batasan-batasan atau porsi materi yang harus diajarkan, sehingga pembelajaran bisa terfokus dan peserta didik dapat dengan mudah memahami materi yang diajarkan. Selain itu fungsi dari adanya perencanaan ini adalah untuk membantu dalam melaksanakan kegiatan belajar yang efektif dan efisien. Untuk mengetahui capaian pembelajaran akan keberhasilan siswa dapat diketahui melalui 3 hal yaitu pengukuran, penilaian dan evaluasi. Adapun cara untuk memperoleh hasil yang baik pada evaluasi pembelajaran, perlu diperhatikan adanya prinsip-prinsip seperti kontinuitas, komprehensif, adil dan objektif, kooperatif, dan praktis.
Selain dengan evaluasi, peningkatan kualitas pembelajaran juga dapat dilakukan melalui asesmen. Asesmen pembelajaran adalah suatu proses sistematis yang ditujukan untuk mendapatkan informasi akan seberapa efektif kegiatan pembelajaran dalam membantu peserta didik mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Penilaian atau evaluasi terhadap pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dilakukan untuk mendapatkan data informasi mengenai sampai di tingkat mana kemampuan dan keberhasilan peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Hasil dari Asesmen yang dilakukan memberikan manfaat untuk dijadikan bahan pertimbangan bagi bimbingan secara individu peserta didik; membuat diagnosis akan kemampuan dan kelemahan-kelemahan peserta didik; bahan pertimbangan bagi perubahan atau perbaikan metode, cara menyampaikan pelajaran, atau bahkan kurikulum yang digunakan. Pada pelaksanaannya, asesmen dilakukan melalui proses pembelajaran dan peninjauan terhadap komponen-komponen yang membentuk proses pembelajaran. Peninjauan pertama dilakukan memusatkan perhatiannya pada efek yang dihasilkan oleh peserta didik. Adapun peninjauan kedua dilakukan dengan memfokuskan pada prosedur, media pembelajaran, pengelompokan peserta dididk, materi pembelajaran, maupun tujuan-tujuan instruksional.
Apa perbedaan antara asesmen pembelajaran dengan evaluasi pembelajaran ?
Jika dilihat dari penekanannya, asesmen lebih menitikberatkan pada penilaian proses, sedangkan evaluasi lebih menitikberatkan pada capaian atau hasil belajar. Perbedaan yang lainnya juga dapat diketahui bahwa asesmen ini lebih condong kepada peserta didik dengan memerhatikan kemampuan, kelemahan, dan penyempurnaan kegiatan pembelajaran termasuk didalamnya metode pembelajaran. Sementara itu evalusai lebih mengarah pada kebutuhan pihak yang melakukan evaluasi. Evaluasi bersifat makro, luas dan menyeluruh meliputi elemen yang saling berkaitan meliputi perncanaan, penerapan perencanaan, dan pengawasan. Terdapat pula ruang lingkup pembehasan seperti subtansi, pelaksanaan program, kompetensi alumnus, manajemen pembelajaran, fasilitas dan dana pendidikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H