Lihat ke Halaman Asli

Itsna Nabiha Kama S R

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 21107030120

Peringati Hari Down Syndrome Sedunia 2022 dengan Tema "What Does Inclusion Mean?"

Diperbarui: 21 Maret 2022   02:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Setiap tanggal 21 Maret akan di peringati sebagai hari Down Syndrome Sedunia atau World Down Syndrome Day (WDSD). Peringatan ini sudah dideklarasikan oleh PBB sejak tahun 2011 melalui sidang umum PBB tanggal 19 Desember 2011 yang dimana perayaan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dunia serta menciptakan suara dunia tentang hak, inklusi, dan kesejahteraan tentang Down Syndrom itu sendiri. 

Setiap tahun akan ada berbagai kegiatan yang di adakan untuk merayakan WDSD oleh komunitas down sindrom di dunia untuk merayakan peringatan ini, biasanya setiap tahun akan mengusung tema yang berbeda-beda. 

Pada tahun 2022, Hari Down Sindrom Sedunia mengusung tema yang merupakan sebuah pertanyaan "What Does Inclusion Mean?" yang diterjemahkan untuk memberikan pendapat masing-masing untuk menjawab apa itu arti atau makna inklusi. Prinsip dasar pengangkatan tema inklusi ini adalah untuk menyerukan "partisipasi penuh dan efektif serta inklusi orang-orang dengan Down Syndrome dalam lingkungan sosial". Makna inklusi sendiri akan menjadi sangat personal bagi tiap orang.

Tema ini dirancang sebagai momen bagi komunitas Down Syndrome global untuk terhubung setiap tahun sehingga bisa saling sharing ide, pengalaman, maupun pengetahuan tentang Down Syndrome dan hal yang terpenting adalah memberdayakan satu sama lain untuk mengadvokasi atau menyuarakan hak yang sama bagi orang-orang Down Syndrom.

Adapun filosofi dari pemilihan tanggal 21 Maret tersebut yaitu Tanggal 21 di bulan ke-3 atau Maret berasal dari 3 copy kromosom yang ada pada kromosom ke-21 yang disebutkan dengan keunikan triplikasi (trisomi) 21 yang menjadi penyebab seseorang down syndrome

Down Syndrome merupakan suatu kelainan atau kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental anak yang diakibatkan oleh abnormalitas kromosom. Kromosom ini terbentuk akibat kegagalan sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan. 

Sebagai perbandingan, bayi normal dilahirkan dengan jumlah kromosom 46 sama dengan 23 pasang sedangkan bayi dengan down syndrom memiliki kelebihan sepasang kromosom 21 yang dimana kromosom 21 pada penderita down syndrom tidak membelah diri menjadi dua, melainkan berjumlah tiga atau trisomi. 

Hal itu yang menjadi penyebab terjadinya keabnormalitasan atau kelainan pada perkembangan fisik dan mental anak yang mengalami down syndrome. Down sindrom bisa terjadi kepada semua orang, baik perempuan maupun laki-laki.

Kelainan Down Syndrome ini pertama kali dikenal oleh Dr.John Longdon Haydon Down yang merupakan dokter dari Inggris pada tahun 1866. Kelainan ini pertama kali ditemukan oleh Seguin dalam tahun 1844, lalu dokter Down pada tahun 1866 menindaklanjuti pemahaman kelainan yang dikemukakan oleh Seguin melalui penelitian karena ciri-cirinya yang unik. 

Penderita down syndrome memiliki ciri-ciri yang berbeda dari orang-orang pada umumnya yang dimana penderita Down Syndrom memiliki penampilan fisik yang menonjol berupa bentuk kepala, telinga dan bentuk badan yang relatif lebih kecil, hidung yang datar menyerupai orang Mongoloid.

Dilansir dari halodoc.com, orang dengan Down Sindrom memiliki peningkatan risiko gangguan kesehatan seperti cacat jantung kongenital, masalah pernapasan dan pendengaran, penyakit Alzheimer, leukemia pada masa kanak-kanak, dan kondisi tiroid.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline