Seperti yang diketahui ubur-ubur digadang-gadang sebagai hewan yang abadi. Tapi dibalik fakta tersebut, ada fakta yang tidak kalah mengejutkan yaitu ubur-ubur tidak punya hati, otak dan jantung.
Lalu bagaimana cara mereka hidup abadi dengan keterbatasan organ tersebut? Jawabannya simpel, ubur-ubur memiliki organ sensorik yang begitu rumit di tentakelnya.
Organ sensorik tersebut dapat mendeteksi cahaya, mendeteksi ruangan tempat bergerak atau pendeteksi spasial dan mendeteksi kandungan kimia dalam air. Oleh karena itu, ubur-ubur adalah hewan yang sangat sensitif, peka terhadap rangsangan dan bergerak penuh dengan refleks.
Tubuh ubur-ubur sangat cocok untuk bertahan hidup dalam kondisi biru tak berujung, melayang melintasi lautan luas, menampilkan keindahannya untuk dilihat semua orang, tapi pada saat yang sama. Jaga jarak aman!
Ubur-ubur dapat mengeluarkan racun neurotoxin (yang dapat mempengaruhi otak) namun jarang berakibat fatal bagi manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H