Lihat ke Halaman Asli

Itsna Anisa Nurul

Mahasiswa Universitas Mercu Buana

K11_Penggunaan Model Panopticon Bentham Untuk Pendisiplinan Dan Hukuman

Diperbarui: 12 November 2022   23:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama     : Itsna Anisa Nurul Utami

NIM        : 44522010069

Matkul  : Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB
Dosen    : Apollo, prof. Dr, M.Si.Ak

Jurusan : Digital Communication

Kampus : Universitas Mercu Buana

Dalam tulisan ini akan membahas mengenai "Penggunaan model panopticon bentham untuk pendisiplinan dan hukuman". Tulisan ini dimaksudkan untuk memenuhi kuis 11 pada mata kuliah pendidikan anti korupsi dan etik umb.

Jeremy Bentham

       Adalah seorang filsuf dan reformis yang hidup pada abad ke-18 dan 19 di Inggris. Jeremy Bentham  lahir pada tanggal 15 Februari 1748 dan meniinggal pada 6 Juni 1832. Bentham merupakan filsuf Inggris, ekonom dan teoritis ahli hukum yang paling awal dan kepala pengusir utilitarianisme. Bentham mengembangkan banyak ide yang cukup radikal untuk saat itu dan salah satu idenya adalah panoptikon.

       Pemikiran filsafat Bentham sangat terpengaruh oleh filsuf prancis sebelum revolusi. Bentham mengembangkan gagasan mereka lebih lanjut, yang kelak di kemudian hari mempengaruhi sosialisme di Inggris pada abad 19. Bentham beserta para pengikutnya adalah para freethinker, yakni pemikir bebas yang tidak mempercayai agama, lagi pula para freethinker tidak diperkenankan masuk ke Universitas Oxford maupun Cambridge. Maka mereka mendirikan universitas baru, yakni University College London, yang berdiri pada tahun 1826.

       Bentham harus diperhitungkan di antara pelopor penjara reformasi. Moral direformasi, kesehatan, industri yang terkuat, instruksi difusi dan desiderata serupa lainnya akan katanya menjadi hasil untuk penjara model yang panoticon. Ia mecoba dalam pemerintah untuk mengadopsinya.  

Apa yang dimaksud panopticon?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline