Lihat ke Halaman Asli

Budaya Bangsa yang Kebarat-baratan (Westernisasi)

Diperbarui: 15 November 2021   09:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Globalisasi dikutip dari Wikipedia.org, merupakan proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. Salah satu dampak langsung dari globalisasi adalah kebarat-baratan. 

Tidak jarang kebudayaan barat yang ada di Indonesia adalah budaya yang dibawa oleh para warga negara Indonesia yang sedang melakukan perjalanan ke luar negeri kemudian mereka pulang dengan membawa budaya luar untuk diterapkan di Indonesia atau ketika para pendatang dari luar negeri yang membawa masuk budayanya. 

Budaya barat adalah budaya yang berasal dari Eropa dan Amerika Seperti contoh seorang mahasiswa yang kuliah di Benua Amerika cepat beradaptasi dengan kebudayaan disana, cara berpakaian, cara berkomunikasi dan gaya hidup seperti trend dan kegiatan perayaan.

Sudah banyak budaya barat yang masuk ke Indonesia seperti perayaan Valentine dan Halloween. Meskipun kebudayaan tersebut bukan berasal dari Indonesia akan tetapi tidak sedikit masyarakat Indonesia yang ikut melestarikan dengan merayakannya. 

Dari sudut pandang masyarakat mengatakan bahwa budaya asing jauh lebih menarik daripada budaya dalam negeri,hal ini menurunkan ketertarikan pada budaya lokal.

Bagaimana cara meningkatkan minat masyarakat terhadap budaya lokal? Dengan mengenalkan budaya lokal sejak dini, pemerintah setempatmengadakan pesta rakyat yang disisipkan dengan budaya-budaya lokal misalkan pentas drama dengan menggunakan bahasa daerah, kita harus melestarika budaya Indonesia karena budaya merupakan identitas bagi negaranya. 

Oleh karena itu kita seluruh warga negara Indonesia bertanggung jawab melestarikan budaya lokal dan nasional adalah seluruh warga negara Indonesia dengan tujuan agar budaya kita tidak luntur dan dapat diwariskan untuk generasi yang akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline