Lihat ke Halaman Asli

Dliyaa Qamarani

Universitas Airlangga

Sandwich Generation, Pilih Orang Tua atau Keluarga?

Diperbarui: 5 Juni 2022   17:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Sandwich generation salah satu istilah yang menggambarkan generasi yang banyak kembali dibicarakan di kalangan masyarakat. Istilah Sandwich generation diperkenalkan oleh Dorothy A. Miller dalam karya berjudul The Sandwich Generation: Adult Children of The Aging.

Istilah ini terinspirasi dari bentuk sandwich dimana isian dari sandwich dihimpit oleh dua lapisan roti. Lapisan sandwich ini diibaratkan mengenai situasi diri yang terhimpit dua tanggungan generasi sekaligus. Menanggung kehidupan orang tua dan juga menanggung kehidupan anak-anaknya atau cucu. 

Sebelumnya, fenomena generasi sandwich ini mengacu pada mereka yang berada di umur 40-50 tahun yang memiliki orang tua lansia, mertua dan anak. Namun, pada zaman sekarang definisi dari sandwich generation dan rentang umur bergeser pada mereka yang memiliki usia lebih muda yang mengharuskan mereka untuk bertanggung jawab mengenai tanggungan diri sendiri, orang tua, bahkan saudara yang belum mandiri secara finansial. 

Tidak ayal banyak dari mereka yang mengalami sandwich generation mengalami depresi, anxiety, dan burnout karena harus memikirkan kehidupan lain dan mengecualikan kehidupan diri sendiri karena banyak dari generasi sandwich ini berpendapat bahwa mengurus orang tua merupakan bentuk tanggung jawab atau membayar kembali jasa orang tua.  

Hal yang dapat dilakukan untuk generasi sandwich menghadapi keadaan ini adalah dengan melakukan komunikasi pada orang tua mengenai kebutuhan yang diperlukan dan hal yang dapat dilakukan. Mengatur finansial dengan baik dengan mengatur pemasukan dan pengeluaran agar dapat mengontrol keuangan yang dimiliki. Selain itu, dapat melakukan komunikasi dengan saudara lain juga agar dapat membantu dalam merawat orang tua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline