Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Itsbatun Najih

Aku Adalah Kamu Yang Lain

Memaknai Politik Islam Masa Lampau

Diperbarui: 9 Februari 2018   14:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumen pribadi

Data buku:

Judul: Sejarah Peradaban Islam

Penulis: Ratu Suntiah & Maslani

Penerbit: Rosdakarya

Cetakan: Pertama, September 2017

Tebal: 324 halaman

Peresensi: Muhammad Itsbatun Najih*

Romantisme kebanggaan atas masa lalu selalu ditumbuhkan sebagai inspirasi untuk kembali meraih kejayaan. Anasir ini bisa ditengok oleh sebagian kalangan yang hendak mengadopsi sistem pemerintahan berlabel "Islam" dalam sebutan Khilafah. Namun, apakah benar konsepsi Khilafah yang sering didengungkan itu dapat ditemukan rujukannya?

Penulis buku mengambil poin-poin penting dari rangkaian sejarah Islam sehingga pembaca secara implisit diajak meneguk simpulan berkait terma Khilafah. Pertama, buku ini membabar lengkap isi Piagam Madinah. Ada 47 poin di dalamnya di mana tak ada sama sekali pelabelan Negara Islam. Semua unsur masyarakat berkedudukan setara.

Sepeninggal Nabi Saw, komando pemerintahan umat Islam dipegang Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Menariknya, pengangkatan mereka dilakukan melalui ragam metode. Setelah itu, format pemerintahan bergeser menjadi dinasti: Bani Umayyah dan Bani Abbasiyyah. Dalam masa pemerintahan ala turun-temurun itu, cerita kelam maupun capaian positif dipaparkan secara jujur dan berimbang.

Sampailah kemudian Turki Utsmani (Ottoman) sebagai kelanjutan pemerintahan umat Islam. Amatan penulis, bentuk kerajaan Turki Usmani didasarkan pada sistem feodal yang ditiru langsung dari kerajaan Bizantium (hlm: 194). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline