[caption caption="Ibu"][/caption]Mengingat kata santri membuat aku mengingat masa kecil, Saat itu masih SD kelas 2. Aku mulai belajar membaca Alqur’an melalui tahapan kitab berjilid I-VI -(sekarang jilid I-IV)- yang benama Qira’ati. Dikarang oleh K.H Dahlan Salim Zarkasyi. Satu jilid terdiri dari 60 halaman. Sebenarnya saat TK sudah mulai belajar, namun hanya 2 atau 3 hari karena saat “gojekan”(istilah jawa untuk bercanda) di “langgar”(tempat ngaji) dimarahi oleh nenek. Seperti anak kecil pada umumnya, takut dan akhirnya gak berani ngaji.
Menunggu beberapa tahun, sampai akhirnya aku diajak oleh salah satu sahabat untuk mengaji. Berkali-kali dia mengajak, berkali-kali juga aku menolak. Entah sampai ajakan keberapa akhirnya mau ngaji. Mungkin juga karena desakan ibu saat itu. Masih teringat kata-kata beliau, kira-kira seperti ini:
“Sing mbok wedeni opo?” (Apa yang kamu takutkan ?)
Memang sulit rasanya melupakan kejadian terkena marah saat itu. Sampai sekarangpun masih teringat-ingat.
Saat kembali masuk ke langgar pertama kalinya dalam beberapa tahun setelah kejadian, rasanya plong, lega. Senang sekali sahabat-sahabat mencarikan jilid baru untukku. Tentunya jilid satu dengan halaman pertama :
“A BA,”
“A.A BA.BA A.BA”
"......................."
“A.BA.A BA.A.BA”
"......................."
[caption caption="qiraati jilid 1 halaman 1 sumber gambar :http://i.ytimg.com/vi/SGU-pKvrS6M/hqdefault.jpg"]
[/caption]