Lihat ke Halaman Asli

Kenangan di Kota

Diperbarui: 5 November 2023   20:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hujan turun dengan lebatnya membasahi kehijauan kota Bogor. Di halte ini dia menunggu bus. Gadis cantik berkulit sawo matang asal Bandung, dia duduk bersandar di kursi halte yang dingin itu, hanya ditemani kenangan yang tak terlupakan bersamanya di halte ini.

   3 tahun yang lalu

Hari dimulainya semester baru, seorang gadis berkacamata tampak mengayuh sepedanya menuju kamus, seorang gadis bernama Erika. Erika mengayuh sepedanya dengan semangat ke kampus.

   Erika memperlambat laju sepedanya sesampainya di gerbang kampus, kemudian Erika melangkahkan kaki menuju aula kampus. Hari pertama adalah hari pertemuan mahasiswa baru dengan lara senior. Pertemuan itu begitu meriah, hari pertama adalah hari yang sangat berkesan.

    Kringgggg..... Alarmnya membangunkan Erika dari mimpi indahnya. Erika melihat jam betapa terkejutnya dia hari sudah menunjukkan pukul 10.00, kelas hari ini dimulai pukul 08.00 dengan tergesa-gesa dia bersiap-siap menuju kampus, tanpa sarapan pagi dia mengeluarkan sepedanya dan mulai mengayuh sepedanya menuju ke kampus.

      

     Mahasiswa dengan jurusan kedokteran ini melintas di jalanan bogor dengan cepat melewati kemacetan menembus jalanan beraspal yang penuh dengan keramaian. Sesampainya digerbang kampus dia tidak menyangka terdapat sebuah lubang genangan yang menunggu. Erika terperosok ke dalam genangan air.

      Tanpa mempedulikannya Erika mendorong sepedanya ke parkiran lalu berlari menuju kelas, dengan nafas terengah-engah dia masuk kelas lalu meminta maaf atas keterlambatan saat itu semua mata tertuju padanya karena dalam keadaan basah kuyup, kemudian duduk di kursinya.

 

      Kelas selesai Erika pun berjalan menuju toilet untuk berganti, pakaian setelah itu dia meneliti jalan menuju perpustakaan tempat mencari informasi, Erika pun meminjam beberapa buku sastra ilmiah dia pun berjalan menuju parkiran ditengah keramaian dia memandangi sebuah karya yang dipajang diluar kampus tanpa sadar dia bertabrakan dengan seorang lelaki, Erika pun kalang kabut kacamata & buku-bukunya terjatuh.

     Erika yang sedang mencari kacamata ditolong oleh lelaki ini dia memberikan kacamata tersebut kepada Erika dan mengumpulkan buku-buku tersebut. Erika pun meminta maaf atas kelalaiannya "Maaf-maaf aku tidak melihat jalan" ucap Erika "Iya, tidak apa-apa, aku juga seharusnya melihat jalan" balas lelaki tersebut. "Maaf aku terburu-buru" ujar lelaki itu dia pun berlari meninggalkan Erika.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline